Parkir Ilegal di Ramayana Cilegon jadi Rebutan, Ada Juga yang Mengeluhkan

Date:

Parkir liar
Suasana Hearing Diruang Rapat Komisi II DPRD Kota Cilegon, Terkait Pengelolaan Parkir Ramayana.(Banten Hits/Iyus Lesmana)

Cilegon – Lahan parkir liar memang jadi rebutan karena dianggap sebagai tempat basah alias gampang menghasilkan duit banyak dalam waktu singkat. Kerjanya pun enteng dan tak mengenal kata rugi. Bisnis ini sangat menjanjikan, apalagi jika lokasinya berada di pinggir jalan. Biasanya dikelola para preman dan pengangguran yang dibekingi kelompok massa tertentu.

Namun tak jarang keberadaan parkir liar tersebut menjadi rebutan dikalangan kelompok tertentu. Seperti halnya di Kota Cilegon, pengelolaan parkir kendaraan yang berada di Toserba Ramayana, Kelurahan Sukmajaya Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

Atas dasar tersebut, masyarakat menggelar dengar pendapat dengan Komisi II DPRD Kota Cilegon, Dinas Perhubungan Kota Cilegon serta manajemen Ramayana, bahwa warga menyoal bahwa selain tidak berizin pihak managemen Ramayana juga dianggap tidak mengakomodir pengelolaan parkir untuk pengusaha lokal.

Adanya persoalan parkir yang diduga tidak berizin dan hingga saat ini masih melakukan pungutan kepada pengunjung Ramayana. Ketua Forum Masyarakat Cilegon,  Ahmad Yusdi mendesak kepada Pemerintah Kota Cilegon untuk segera menghentikan kegiatan parkir dan mengratiskan untuk masyarakat.

“Pungutan parkir di Ramayana Cilegon adalah pungli (pungutan liar) Ini adalah bentuk kejahatan kepada masyarakat, kami minta dinas terkait berani menindak permasalahan seperti ini,” tegasnya dalam hearing di ruang rapat Komisi II DPRD KOta Cilegon, Selasa (16/1/2018).

Dede Rohana salah satu pengusaha lokal yang saat itu mengikuti hearing mendesak agar managemen Ramayana memberikan kesempatan kerjasama dalam pengelolaan perparkiran kepada pengusaha lokal.

“Seharusnya diberikan kesempatan saya sebagai pengusaha parkir yang profesional dan memiliki sistem siap bersaing dengan perusahaan lainnya,” ujarnya

Ditempat yang sama perwakilan Managemen ramayana Doni Andreas membantah bahwa pihaknya dalam pengelolaan parkir di perusahaan yang dikelolanya tidak melibatkan masyarakat Kota Cilegon.

“Semua pegawai Ramayana, khususnya parkir menggunakan orang-orang Cilegon,” tandasnya.(Zie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...