Tangerang – Kampus STIE Ahmad Dahlan Jakarta memandang perlunya diplomasi kultural antar-pihak, TNI-Polri dengan STIE Ahmad Dahlan melalui berbagai even kegiatan bersama, misalnya olahraga, seni, kebudayaan, dan lainnya.
STIE Ahmad Dahlan Jakarta juga meminta kesediaan TNI dan kepolisian mengisi berbagai acara keagamaan (khatib), sosial, dan akademik di kampus. Demikian juga sebaliknya, pihak TNI dan kepolisian akan mengundang atau mengisi acara kegamaan atau sosial pada kegiatan-kegiatan aparat TNI dan kepolisian.
Dua rumusan di atas merupakan bagian dari dari empat poin kesimpulan pertemuan lanjutan antara STIE Ahmad Dahlan yang diwakili langsung Ketua Yayasan STIE Ahmad Dahlan Dr. Mukhaer Pakkana, SE, MM; Dandim 0506/Tangerang Letnan Kolonel Infanteri Muhammad Imam Gogor dan Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol. Harry Kurniawan di Kampus STIE Ahmad Dahlan, Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa, 10 April 2018.
Sehari sebelumnya, Dandim dan Kapolres juga mengunjungi Kampus STIE Ahmad Dahlan untuk mencegah polemik seputar babinsa dan binamas makin meluas.
BACA JUGA: Dandim dan Kapolres Tangerang Kunjungi Kampus STIE Ahmad Dahlan
Dalam keterangan pers yang diterima Banten Hits dari STIE Ahmad Dahlan, empat poin kesimpulan yang ditandatangani Mukhaer Pakkana ini terdiri dari:
1. Terjadi mis-komunikasi terutama di tingkat aparat sehingga diperlukan sikap kehati-hatian, perlunya perbaikan dan koreksi prosedur di tingkat lapangan dalam pendataan dan pembinaan masyarakat sehingga tidak memunculkan lagi reaksi dan kegaduhan masyarakat,
2. Perlunya diplomasi kultural antara pihak melalui berbagai even kegiatan bersama, misalnya olahraga, seni, kebudayaan, dan lainnya,
3. Pihak STIE Ahmad Dahlan Jakarta meminta kesediaan pihak TNI dan Kepolisian untuk mengisi berbagai acara keagamaan (khatib), sosial, dan akademik di kampus. Demikian juga sebaliknya, pihak TNI dan Kepolisian akan mengundang atau mengisi acara kegamaan atau sosial pada kegiatan-kegiatan aparat TNI dan kepolisian,
4. Para pihak sepakat bahwa dunia Perguruan Tinggi (PT) memiliki otonomi dan kebebasan akademik yang perlu dihargai dalam rangka mengembangkan budaya kritis, koperatif, dan bertanggungjawab.
Sebelumnya, Ketua Yayasan STIE Muhammadiyah Mukhaer Pakkana mengungkap, pihaknya menerima laporan dari khatib Muhammadiyah yang didatangi polisi setiap selesai khotbah Jumat.
BACA JUGA: Kapolres Metro Tangerang Akui Anggotanya Data Khatib dan Minta Tandatangan
Laporan diterima Mukhaer setelah perangkat TNI-Polri mendatangi Kampus C STIE Ahmad Dahlan di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Mereka meminta data dosen beserta alamatnya dan juga data penceramah masjid STIE Ahmad Dahlan berikut materi ceramah selama setahun.(Rus)