Tangerang – Perayaan Idul Adha di Indonesia diakui berbeda dengan perayaan di negara asalnya, Nigeria. Meski tidak bersama keluarga, namun Muhamadou Drammeh (51) merasa bersama banyak saudara.
Muhamadou Drammeh merupakan salah satu dari seribu napi yang merayakan Idul Adha 1439 H bersama napi lainnya di Rutan Klas I Tangerang, Jalan Raya Jambe, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/8/2018).
BACA JUGA: WNA Taiwan Narapidana Kasus Narkoba Gantung Diri di Lapas Pemuda
Pria yang tersandung kasus pemalsuan dokumen ini bahkan terlihat semangat membantu proses penyembelihan hewan kurban yang dilakukan petugas. Mengenakan baju koko orange, Muhamadou Drammeh sigap memegang tali yang diikatkan pada sapi yang akan disembelih.
“Walaupun sedih karena jauh dari keluarga, tapi saya senang bisa bantu potong sapi,” tuturnya.
Merayakan Idul Adha di Indonesia diakuinya membawa kesan tersendiri. Pasalnya, ada yang berbeda antara di negara asalnya dengan di Indonesia. Hal tersebut diakui Muhamadou Drammeh menjadi sesuatu yang baru.
“Kalau di sana (Nigeria-red) tidak begini, sehabis ibadah kita bertemu keluarga lalu mengucapkan Barka Da Salla kemudian makan-makan, sudah. Tapi, di sini ramai, seru,” ungkapnya.
Dirinya yang baru dua minggu masuk rutan mengatakan akan turut membantu petugas menyiapkan hidangan untuk disantap bersama ribuan napi lainnya.
“Saya juga mau ikut bersih-bersih dan siapin makanan. Di sini baik semua,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Klas I Tangerang Dedy Cahyadi berharap, meski di dalam rutan, para napi bisa merasakan hari raya sama seperti warga pada umumnya.
“Warga binaan pun harus diberikan hak dalam merayakan hari raya nya,” imbuhnya.(Nda)