Tatu Minta FKUB Cegah Isu Agama Jadi Bahan Kampanye Pemilu

Date:

Ratu Tatu Kukuhkan Pengurus FKUB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengukuhkan pengurus FKUB periode 2018-2023. (Istimewa)

Serang – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menegaskan agar isu agama tidak menjadi salah satu bahan yang digunakan dalam kampanye pada Pemilu.

BACA JUGA: Ulama di Banten Berharap Penodaan Agama tak Terulang Kembali

Tatu mengingatkan, bahwa memainkan isu agama akan sangat berpotensi memecah belah silaturahmi antar umat beragama.

“Jika isu agama sudah dimainkan maka akan sulit mengembalikan kembali menjadi harmonis,” kata Tatu usai mengukuhkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Serang periode 2018-2023, di Aula Tb Suandi, Selasa (18/9/2018).

Tatu meminta FKUB berperan dalam mencegah isu agama dimainkan pada Pemilu nanti.

“Ini jadi tugas FKUB, berkomunikasi dengan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, sebagai negara yang memiliki keberagaman agama, memainkan isu agama untuk kepentingan kampanye politik akan berdampak pada terganggunga stabilitas negara.

“Jangan sesekali-kali perbedaan agama jadi bahan kampanye politik karena sangat rawan sekali, FKUB harus bisa hadir di tengah masyarakat untuk menyelesaikan dan mencegah terkait hal tersebut,” terang Tatu.

Namun, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten ini meyakini, masyarakat Kabupaten Serang memegang teguh dengan hal-hal yang sudah dicontohkan oleh tokoh agama dalam memelihara ketertiban, dan mewujudkan kerukunan antar umat beragama.

“Saya juga berharap, tokoh agama terus menanamkan pola hidup berdampingan secara damai dan rukun dalam indahnya perbedaan,” harapnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Serang M Nasrun mengatakan, dialog dengan menghadirkan tokoh agaman akan dilakukan jika ditemukan adanya perbedaan antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya.

BACA JUGA: Cegah Penularan HIV/ Aids, Pemkab Tangerang Libatkan Tokoh Agama

FKUB juga sudah membuat program sosialiasi di masing-masing kecamatan sebagai antisipasi mencegah terjadinya kesalahpahaman di tengah masyarakat.

“Ketika ditemukan permasalahan, kami libatkan tokoh agama di kecamatan tersebut untuk diselesaikan secara bersama melalu dialog yang difasilitasi oleh kami,” jelasnya.

“Hadirnya tokoh-tokoh agama menjadi gambaran bahwa pengurus FKUB sudah kompak untuk mengatasi permasalahan tersebut,” tambahnya.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related