Pembukaan MTQ Kabupaten Pandeglang Molor 1,5 Jam, Peserta Defile Tinggalkan Acara

Date:

Pembukaan MTQ Kabupaten Pandeglang, Senin malam, 26 November 2018 diwarani aksi peserta meninggalkan acara inti. Peserta yang meninggalkan acara mengaku lelah pembukaan MTQ molor 1,5 jam karena harus menunggu kedatangan bupati Pandeglang. (BantenHits.com/ Engkos Kosasih)

Pandeglang – Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ Kabupaten Pandeglang tahun 2018 resmi dibuka di salah satu hotel yang ada di Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang, Senin malam, 26 November 2018. Acara resmi ini diwarnai aksi peserta defile tinggalkan acara inti karena pembukaan MTQ oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita molor 1,5 jam.

Wartawan BantenHits.com Engkos Kosasih melaporkan, akibat aksi walk out peserta, ratusan kursi yang sudah disediakan panitia terlihat tidak berpenghuni. Sejumlah petugas Satpol PP bahkan harus menggiring beberapa peserta defile yang berada di luar gedung untuk memasuki area menjelang sambutan bupati.

Salah seorang peserta defile yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan, dirinya memilih meninggalkan acara lantaran acara molor dari jadwal yang sudah ditentukan. Berdasarkan jadwal, acara sedianya dimulai pukul 19.00 WIB, namun baru dimulai pada pukul 20.30 WIB lantaran harus menunggu kedatangan Bupati Pandeglang.

“Kita sudah datang dari sore, Mas. Karena dijadwal mulai pukul 19.00 WIB. Tetapi nyatanya baru mulai hampir pukul 21.00 WIB. Mana kita berdiri pula nunggu bupati datang,” keluhnya.

BACA JUGA: Gemasaba Desak Bawaslu Panggil Dimyati Natakusuma

Selain diwarnai aksi peserta meninggalkan acara, pada pelaksanaan MTQ Kabupaten Pandeglang kali ini juga tidak dilakukan pawai ta’aruf, sehingga mengurangi animo peserta. Peserta kafilah memilih keluar gedung dan pulang lebih awal.

“Kurang seru ya, karena enggak ada pawai. Jadi kurang meriah gitu. Tapi memang cuaca juga habis hujan, sih,” ucapnya.

Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Pandeglang, Abdul Gaffar menuturkan, tidak adanya pawai ta’aruf kali ini karena minimnya anggaran. MTQ tahun 2018 hanya dibekali biaya sekira Rp 500 juta.

“Anggaran MTQ hanya Rp 500 juta, akibat adanya rasionalisasi anggaran di semua OPD. Makanya tidak ada pawai ta’aruf, hanya ada penampilan defile dari masing-masing kafilah atau kecamatan,” jelasnya.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku keterlambatan dirinya ke lokasi acara lantaran informasi dari panitia bila kesiapan peserta defile belum 100 persen. Ternyata ada kekeliruan informasi.

“Ibu mau jalan 19.30 WIB. Tetapi katanya kesiapan peserta baru 30 persen. Pukul 20.00 WIB dikabari juga masih 30 persen. Ternyata mereka (peserta defile) di luar untuk kegiatan defile tadi,” kilahnya.

Sedangkan disinggung mengenai minimnya anggaran MTQ tahun ini, Irna tidak menampik. Namun dia berdalih bila hal itu disebabkan porsi anggaran yang difokuskan untuk pelayanan dasar. Akan tetapi ia berjanji tahun depan akan berupaya meningkatkan pembiayaan MTQ.

“Beberapa hal kita fokus kepelayanan dasar. Mungkin memang alokasinya kurang besar dan maksimal. Tetapi mudah-mudahan tahun depan bisa ditingkatkan. Tetapi jangan mengecilkan semangat qari dan qariah meski anggarannya minim. Semangatnya jangan berkurang,” tandasnya.(Rus)

Author

  • Engkos Kosasih

    Memulai karir jurnalistik di BantenHits.com sejak 2016. Pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini memiliki kecenderungan terhadap aktivitas sosial dan lingkungan hidup.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related