Serang – Menghindari terjadinya kecurangan pada saat pencoblosan, Tim Prabowo-Sandi di Banten menerapkan strategi ‘keroyok’ TPS. Strategi ini muncul dari kesadaran supaya tidak dicurangi, juga sebaliknya tidak mencurangi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi di Banten, Desmond Junaidi Mahesa, Jumat, 30 November 2018.
Menurutnya, ide ini ia dapat dari beberapa usulan masyarakat pendukung Prabowo-Sandi.
“Jangan sampai kalah tentunya kita keroyok TPS. Kesadaran untuk mengeroyok TPS agar kita tidak dicurangi, itu bagian yang harus saya konkretkan. Bagaimana saya di jabatan ini bisa membuat damai dan tenang (pendukung ). Jangan kita keroyok, kita juga yang bikin kacau balau,” paparnya.
“Agar punya kesadaran untuk tidak dicurangi itu, sebaliknya juga kita jangan curangi orang,” terangnya.
Desmond menyebut, indikasi kecurangan sudah terlihat merujuk ketidakadilan penyelengara pemilu yang melakukan penertiban terhadap foto Prabowo-Sandi, namun sebaliknya foto Jokowi-Ma’ruf masih dibiarkan banyak terpasang.
“Karena kondisi hari ini dari laporan di lapangan ada ketidakadilan-ketidakadilan yang dilakukan oleh Panwas (panitia pengawas pemilu), misalnya gambar kami dicopot-copotin, tapi gambar koalisi yang mendukung nomor satu masih ada di situ. Proses-proses seperti ini yang terjadi di tengah masyarakat Banten, ini realita yang terjadi,” terangnya.(Rus)
