Pandeglang – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise meminta agar hak perempuan dan anak pasca bencana tsunami Selat Sunda dapat terpenuhi dengan baik.
Hal itu diungkapkan Yohana saat mengunjungi posko pengungsi di GOR Margono, Kecamatan Labuan dan Posko Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Kamis, 27 Desember 2018. Yohana didampingi istri gubernur Banten yang juga merupakan Ketua TP PKK Banten Niniek Wahidin Halim.
“Saya ingin memastikan bahwa hak perempuan dan anak terpenuhi meski dalam keadaan pasca bencana,” katanya.
“Bencana alam ini tidak boleh dijadikan sebuah alasan untuk terus terpuruk dan bersedih. Perempuan dan anak korban bencana tsunami harus terus semangat dan bangkit untuk menata kembali kehidupan yang akan datang,” pesannya.
Yohana dalam kesempatan itu memberikan bantuan berupa pakaian layak pakai dan logistik untuk anak-anak dan perempuan.
Warga yang mengungsi di GOR Labuan mencapai 1.127 jiwa, terdiri 203 laki-laki dan 453 perempuan, anak-anak sebanyak 359 jiwa, serta lansia sebanyak 112 jiwa.
“Pemulihan bencana kayaknya berjalan dengan cepat. Ketika saya ke sini langsung disambut oleh semangat yang kuat dari para pengungsi terutama ibu-ibu dan anak-anak. Terlihat jelas mereka semua sudah kuat dan mampu untuk bangkit dari keterpurukan pasca bencana,” tandasnya.(Rus)