Cilegon – Paska-tsunami di Perairan Selat Sunda dan munculnya cuaca buruk, membuat puluhan nelayan di Pantai Mabak, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon tidak berani untuk melaut.
Arip, salah seorang nelayan mengungkapkan, akibat cuaca buruk di Selat Sunda membuat ia bersama para nelayan yang biasa mencari tangkapan ikan di Pulau Sangiang, Kabupaten Serang takut untuk melaut pasalnya angin kencang dan gelombang tinggi bisa menjadi ancaman buat mereka.
“Nelayan di sini enggak ada yang berani melaut. Kalau cuaca seperti ini biasanya angin barat nelayan pada libur tangkap ikannya,” ujarnya, Kamis, 27 Desember 2018.
Arip mengatakan, akibat terhentinya aktivitas keseharian nelayan akibat cuaca buruk. Ia bersama nelayan lainnya memanfaatkan waktu libur untuk memperbaiki perahu.
“Angin aja yang kencang, ditambah ombaknya jadi lebih berbahaya jika dipaksakan,” keluhnya.
Di tempat yang sama, Rasman, nelayan lainnya yang biasa mengantar masyarakat untuk berlibur menuju pulau Merak Kecil dan Merak besar juga tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya sejak beberapa hari yang lalu tempat wisata alternatif bagi masyarakat Cilegon ditutup untuk kegiatan wisata.
“Nggak ada (pengunjung). Semenjak hari Sabtu itu biasanyakan Sabtu-Minggu rame ada pengunjung. Kita tutup karena Polsek Pulomerak juga melarang, karena berbahaya,” tandasnya. (Rus)