Muncul Isu Korban Tsunami Dipaksa Pindah Agama, Kemenag Banten Turunkan Penyuluh dan Guru

Date:

Muncul Isu Korban Tsunami Dipaksa Pindah Agama, Kemenag Banten Turunkan Penyuluh dan Guru
Kemenag Banten turunkan pembina dan guru agama untuk menangkal muncul isu korban tsunami dipaksa pindah agama. (BantenHits.com/ Mahyadi)

Serang – Kanwil Kemenag Banten menurunkan penyuluh dan guru agam ke sejumlah lokasi terdampak tsunami di Banten. Para penyuluh dan guru agama akan bertugas memberikan rohani kepada para korban tsunami.

Kepala Kanwil Kemenag Banten A. Bazari Syam mengungkapkan, langkah Kemenag merupakan antisipasi sekaligus untuk menangkis munculnya isu korban tsunami dipaksa pindah agama tertentu.

Pernyataan tersebut disampaikan A.Bazari Syam saat acara rapat koordinasi Humas Kanwil Kemenag Banten di salah satu rumah makan di daerah Pabuaran, Kabupaten Serang, Kamis 27 Desember 2018.

“Sudah diinstruksikan kepada penyuluh dan guru agama untuk memberikan pembinaan rohani. Saat terjadi bencana kemarin juga saya langsung mengumpulkan para pembina agama, agar bertanggungjawab terhadap pemeluk agamanya. Jadi tidak ada yang pindah dari Islam ke agama lain, atau sebaliknya,” ujarnya kepada awak media.

Ia pastikan isu perpindahan pemeluk agama hanya isu belaka saja. Sebab itu, ia memastikan bagi para korban bencana, selain materil, juga mendapatkan bantuan non materiil seperti pembinaan rohani tersebut.

“Karena mayoritas Muslim, maka sudah diinstruksikan kepada penyuluh agama honorer dan KUA untuk memberikan pembinaan rohani. Termasuk juga dalam pendistribusian sembako, sudah ada poskonya,” terangnya.

Kepala Binmas Katolik, Osner Purba mengatakan, terkait permasalahan isu perpindahan agama, ia menegaskan tidak ada pemaksaan masuk agama Katolik dalam kondisi tersebut. Selain itu, ia juga berharap dalam perayaan tahun baru nanti, masyarakat mengisinya dengan kegiatan refleksi.

“Tidak ada katoliksasi. Kita sudah koordinasi di Kanwil Banten,” ucap Osner.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Binmas Kristen, Nani Putri Juliana. Menurutnya, tidak ada istilah pemaksaan perpindahan agama saat dilakukan pemberian bantuan bagi para korban bencana.

“Kalau itu sama sekali gak benar, apa-apa yang dilakukan kita adalah bentuk dari kemanusiaan., dan memang sudah dilakukan koordinasi,” tegas Nani.

Ketua MUI Banten, M. Romly menegaskan, kerukunan umat beragama di Banten sudah terjalin lama. Sehingga menurutnya, tidak akan ada pemaksaan untuk pindah agama di tengah kondisi bencana tersebut.

“Saya yakin tidak akan ada yang tega. Kalaupun ada, pasti itu dari luar Banten,” tegas Ketua FKUB Banten tersebut.

Sedangkan untuk masalah bantuan bagi korban, ia sepakat dengan adanya pembinaan rohani bagi para korban yang ada. Selain itu ia berharap bagi para pemeluk agama untuk menjadikan bencana ini sebagai refleksi diri.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...