Tak Bahas Praktik Pungli yang Menimpa Korban Tsunami, Gubernur Banten Pilih Ngomongin Apresiasi dari Jokowi dan Menteri

Date:

Gubernur Banten Wahidin Halim
Gubernur Banten Wahidin Halim saat memimpin apel gabungan awal bulan di KP3B, Senin, 7 Januari 2019.(FOTO: Biro ARTP Setda Provinsi Banten)

Serang – Belum reda rasanya duka dari hati menyusul bencana tsunami Selat Sunda yang merenggut lebih dari 400 jiwa di Kabupaten Pandeglang dan Serang, Sabtu malam, 22 Desember 2019. Tiba-tiba publik kembali terhenyak ketika muncul pengakuan pengurusan jenazah korban tsunami dipungut biaya.

BACA JUGA: Soal Pungli Pengurusan Jenazah Korban Tsunami di RSDP, Polda Banten Telusuri Hinga ke Pucuk Pengambil Kebijakan

Tak hanya pengurusan jenazah yang dipungut biaya, belakangan muncul korban tsunami yang luka harus mengeluarkan uang hingga belasan juta untuk biaya perawatan.

BACA JUGA: Polres Cilegon Periksa Manajemen RSKM Terkait Dugaan Pungutan Biaya Perawatan Korban Tsunami

Fakta soal korban tsunami yang menjadi korban pungli, sama sekali tak dibahas Gubernur Banten Wahidin Halim ketika memimpin apel gabungan awal bulan di Lapangan Apel Setda, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten atau KP3B, Kecamatan Curug, Kota Seran, Senin (07/01/2019).

Alih-alih menyinggung praktik pungli, WH justru mengungkapkan penanganan tsunami Selat Sunda yang dilakukan jajarannya telah mendapatkan apresiasi yang baik dari Presiden Joko Widodo dan Kementerian.

Pernyataan tersebut disampaikan WH di hadapan ASN di lingkungan Pemprov Banten. Turut hadir dalam apel gabungan tersebut Wakil Gubernur Banten H. Andika Hazrumy, Pj. Sekretaris Daerah Banten Ino S. Rawita, para staf ahli gubernur serta asisten daerah, para kepala OPD di lingkungan Pemprov Banten.

Ajak Pegawai Maknai Ayat Quran

Dalam keterangan pera yang diterima BantenHits.com, dalam apel tersebut Gubernur Banten Wahidin Halim mengingatkan kepada seluruh pegawai Pemprov Banten untuk menjaga alam dan lingkungan di sekitarnya.

“Kalau kita memahami ayat–ayat kauniyah sudah diingatkan tentang tugas kita untuk menjaga, memelihara serta mengurus alam,” kata WH.

Menurut Gubernur, peristiwa tsunami di Selat Sunda kemarin merupakan peringatan dari tuhan agar manusia tidak serakah dan merusak alam

“Saya kira maknai sendiri serta baca ulang tentang ayat–ayat yang berkaitan dengan alam, gunung, langit, laut, air dan lain sebagainya yang menimpa masyarakat dan diri pribadi kita “ jelasnya.

Soroti Kedisiplinan Pegawai

WH juga menjelaskan, Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana berakhlak, bekerja dengan baik, bagaimana disiplin dalam kehidupan sehari–hari.

“Tidak perlu ngambil di YouTube atau baca media–media hoaks, cukup kita sadari sendiri saja dibarengi dengan muhasabah dan introspeksi diri,” tegasnya.

Suami Niniek Nuraini ini pun menyoroti tingkat kedisiplinan pegawai di lingkungan Pemprov Banten. Menurutnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Banten masih ada yang tidak apel. Mereka merupakan contoh orang yang tidak bermuhasabah, tidak introspeksi diri serta tidak dapat mengontrol dirinya sendiri.

“Kalau saya pecat itu merupakan musibah buat mereka tetapi kalau buat saya bersama Wakil Gubernur itu merupakan suatu ketentuan dan perundang – undangan tentang ASN “ terang WH.

Gubernur mengingatkan bahwa mulai hari ini untuk mencoba mengingat siapa kita, interopeksi diri dan evaluasi diri tentang kehadiran kita di dunia ini.

“Gunakanlah akal dan pikiran kita untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik di mata Allah SWT “ ucapnya. (Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...