Hoaks Diproduksi Kalangan Terdidik, Aktivis di Banten Ungkap soal Isu yang Menyerang Jokowi dan Prabowo sejak 2014

Date:

diskusi bertajuk Tangerang Bicara Upaya Membumikan Civic Virtue
Diskusi bertajuk “Tangerang Bicara Upaya Membumikan Civic Virtuel” di Kabupaten Tangerang. Diskusi menyebut, hoaks diproduksi kalangan terdidik. (Istimewa)

Tangerang – Moralitas kian terkikis di tengah-tengah kehidupan masyarakat menjelang pemilihan umum. Kepekaan sosial tergerus, sementara gesekan antar-warga kian meruncing. Hoaks menjadi sumber musabab semua bencana sosial tersebut.

Kesimpulan tersebut diperoleh dari diskusi bertajuk “Tangerang Bicara Upaya Membumikan Civic Virtue” di aula Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa 15 Januari 2019.

Hadir menjadi narasumber Wakil Ketua Karang Taruna Kabupaten Tangerang yang juga Direktur Personal Branding dan Riset Visi Nusantara  Subandi Musbah dan Ketua Komisi VIII DPR RI M Ali Taher.

Subandi menjelaskan, salah satu contoh riil mengenai hoaks yang selalu ada untuk kedua calon presiden RI, baik Jokowi dan Prabowo Subianto. Isu mengenai kedua calon tersebut, kata Subandi, sudah terkonfirmasi pada tahun 2014 silam. Namun, isu yang sama terus terulang hingga saat ini.

“Tradisi tabayun itu yang perlu terus ditumbuhkan. Kita bisa lihat civic virtue tersebut hilang apabila menyaksikan WhatsApp, Facebook, Instagram. Dampak dari penggunaan media sosial yang kurang bijak terasa di kehidupan nyata, khususnya di Tangerang,” ungkapnya.

Subandi menyebut hoaks diciptakan oleh kalangan orang-orang terdidik. Berbekal data yang ada, kelompok tertentu justru memanfaatkan untuk memelintir fakta dan menyerang personal seseorang. 

“Bukan by accident, ini by design. Makanya harus ada gerakan counter hoaks,” ujarnya. 

Sementara itu, Ali Taher lebih banyak menjelaskan basis filosofis civic virtue dalam ranah filsafat moral. Politisi PAN tersebut mendadar mengenai civic virtue sebagai merupakan basis etis nilai yang hidup di tengah masyarakat tanpa harus terkotak-kotakan oleh agama. Basis nilai tersebut hidup di kalangan agama manapun. 

“Civic virtue merupakan cabang filsafat yang masuk pada ranah aksiologi. Pada ranah ini (aksiologi) terbagi dua menjadi etika dan estetika. Etika hampir sama dengan virtue dan moral. Asal kata dari bahasa Yunani ta eta. Etika ini memerlukan relationship dengan orang lain,” tutupnya.

Hadir dalam acara yang sama yakni Danramil Rajeg, Organisasi Kepemudaan seperti Karang Taruna, Nahdatul Ulama, Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA), IPNU, PMII.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ketika Pj Gubernur Harus Hitung Sendiri Uang Santunan untuk 13 Penyelenggara Pemilu di Banten yang Wafat

Berita Banten - Pelaksanaan Pemilu 2024 di Banten berlangsung...

Anggota KPPS di Kadipaten Cilegon Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

Berita Cilegon - Santo (23) warga Lingkungan Kadipaten, Kelurahan...

Ramai Nama Baru Kalahkan Suara Mantan Gubernur Banten di Real Count Sementara KPU

Berita Banten - Real count hasil Pemilu 2024 KPU...

Real Count KPU Hampir 50 Persen, Airin Rachmi Diany Caleg DPR RI Paling Digdaya di Banten

Berita Banten - Airin Rachmi Diany menjadi Calon Anggota...