Pandeglang – Sebulan pasca-tsunami Selat Sunda, para nelayan di Pandeglang yang ada di lokasi terdampak tsunami seperti Carita, Labuan, Panimbang dan Sumur masih menganggur.
Cuaca yang tidak tentu pasca tsunami selat sunda membuat para nelayan membawa bagan (alat tangkap ikan) ke pinggir pantai.
“Belum melaut lagi, cuacanya tidak tentu. Itu bagannya juga dibawa ke pinggir pantai,” kata Yaya, salah seorang nelayan di Citeureup, Panimbang kepada BantenHits.com, Senin, 28 Januari 2019.
Selain itu menurut Yaya, nelayan di beberapa daerah yang terdampak tsunami juga tidak melaut, lantaran perahu mereka rusak parah pasca dihajar tsunami pada 22 Desember 2018.
“Di Labuan dan Carita mereka tidak melaut, perahunya rusak parah sekitar 70 persen,” ujarnya.
Kondisi ini, membuat para pemilik warung nasi di sekitar lokasi terdampak tsunami mengeluh lantaran berkurangnya pasoka ikan. Pengelola warung nasi di Panimbang terpaksa harus lari ke daerah Binuangen untuk mendapatkan ikan.
“Susah ikan sekarang mah, ini juga dapatnya di Binuangeun,” ucap salah seorang pemilik warung nasi.
Reporter: Engkos Kosasih
Editor: Darussalam Jagad Syahdana