Lebak– Bupati Lebak Iti Octavia mengaku serius mewujudkan visi pembangunan 2019-2024 Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal. Keseriusan putri dari ketua Kadin Banten Mulyadi Jayabaya ini terlihat saat membuka Forum Lintas Perangkat Daerah Dalam Rangka Pengusunan Rancangan RKPD Tahun 2020 bertempat di Aula Multatuli Setda Lebak, Rabu, 26 Februari 2019.
Baca Juga: Pemkab Lebak Panen 4.000 Ton Jagung di Kecamatan Gunung Kencana
Dihadapan peserta Iti mengajak seluruh stake holder untuk bersama-sama fokus membangun komitmen untuk mewujudkan visi Kabupaten Lebak.
“Visi ini harus menjadi DNA/Sifat/Karakter tata kelola pemerintahan daerah kita untuk lima tahun kedepan,”kata Iti.
Iti membeberkan di tahun pertama Pemkab Lebak fokus memperkuat komitmen sedangkan di tahun kedua arah kebijakan akan tertuju pada penataan dan pembangunan infratruktur parawisata, di tahun ketiga RPJMD Kabupaten Lebak difokuskan pada iklim usaha dan investasi khususnya disektor pariwisata sehingga diharapkan mampu meningkatkan daya tarik objek wisata yang telah berkembang.
“Untuk ditahun keempat kita berupaya memperkuat citra sebagai destinasi wisata dan kelima tahapan pamungkas akan difokuskan pada upaya mempertegas, memelihara dan mempertahankan capaian pada tahap-tahap sebelumnya,”bebernya.
Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Lebak, Virgodjanti mengatakan tahapan arah kebijakan pembangunan merupakan implementasi dari peraturan daerah nomor 1 tahun 2016 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripda) tahun 2016-2031. dimana pembangunan pariwisata difokuskan pada aspek destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata serta kelembagaan pariwisata.
“Beberapa upaya akan kita lakukan untuk mewuujudkan visi ini yakni dimana setiap perangkat daerah harus berkontribusi dalam pencapaian visi dengan membangun sinergitas dan terus melahirkan inovasi-inovasi dan optimalisasi,”pungkasnya.
Selain sektor pariwisata, arah kebijakan tematik Pemkab Lebak juga yakni membangun sinergitas dalam peningkatan ketahanan pangan, daya saing daerah serta tematik kota baru maja.
Editor: Fariz Abdullah
