Jakarta – Debat capres-cawapres ketiga digelar, Minggu malam, 17 Maret 2019. Debat yang menghadirkan dua cawapres, yakni Ma’ruf Amin dan Sandiaga Salahudin Uno ini mengupas soal Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Budaya.
Pada sesi pertama debat, yakni penyampaian visi misi, cawapres 01 Ma’ruf Amin mengatakan, Jokowi-Ma’ruf akan meneruskan program Jokowi-JK. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan dimaksimalkan, beasiswa pendidikan akan diteruskan hingga ke tingkat lebih tinggi.
Dalam kesempatan itu, Ma’ruf juga menunjukkan tiga kartu yang akan diberikan jika terpilih, yakni KIP kuliah, kartu sembako murah, dan kartu pra-kerja.
“Ini kartu yang akan kami keluarkan itu,” kata Ma’ruf menunjukkan kartu-kartu tersebut.
Sementara itu, Sandiaga Uno memastikan, Prabowo-Sandi akan meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar, terutama menyelesaikan sengkarut honorer. Sandi juga mewacanakan penghapusan ujian nasional karena program tersebut dianggap tidak berkeadilan dan memakan biaya besar.
“Sistem ujian nasional dihentikan, diganti penerusan minat dan bakat,” ujarnya.
Terkait BPJS, Sandi memastikan masalah BPJS yang terjadi hari ini akan tuntas dalam 200 hari kerja Prabowo-Sandi jika terpilih.
Sandi juga mewacanakan program olahraga untuk memastikan kesehatan masyarakat dengan mengajak masyarakat berolahraga 22 menit setiap hari.
Sandiaga juga menyoroti tidak adanya link and macht antara dunia pendidikan dengan dunia usaha. Karenanya dengan link and macht pengangguran yang berasal dari lulusan SMK bisa diatasi.
Sandi juga menawarkan program rumah siap kerja sebagai solusi lainnya untuk menghapus pengangguran. Bahkan Sandi akan membawa program OK-OCE yang telah sukses di Jakarta ke tingkat nasional.
“OK-OCE yang akan kita angkat ke nasional, membuka 2 juta wirausaha baru,” ujarnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana