Serang- Sebuah video singkat yang diduga berisikan peringatan Isra Mi’raj beredar luas melalui jejaring sosial WhatsApp. Video berdurasi 2 menit 29 detik itu menayangkan ratusan masyarakat asyik melantunkan shalawat yang diplesetkan menjadi yel-yel atau lagu tentang ajakan memenangkan Prabowo-Sandi di Pemilu 2019.
Di detik-detik awal video, masyarakat kompak menggemakan shalawat yang dipadukan dengan yel-yel Prabowo-Sandi dipimpin seseorang yang diketahui menjadi bintang tamu dalam acara Isra Mi’raj di kampung Tambak Pasir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang.
Viralnya video tersebut membuat Bintang Wali 9 gerah, dikomandoi Matin Syarkowi Bintan Wali 9 mengaku akan melaporkan video tersebut ke Bawaslu Serang. Mengingat banyaknya keluhan dari masyarakat yang kecewa kegiatan Isra Mi’raj dijadikan ajang berkampanye.
“Karena awalnya tidak ada unsur politik, panitia juga banyak yang mengeluhkan soal itu, berencana kita bersama masyarakat akan melaporkan hal ini,”kata Ketua Dewan Pembina Bintang Wali 9 Matin Syarkowi, Senin, 1 April 2019.
Seharusnya, sambung Matin peringatan Isra Mi’raj ini menceritakan atau menerangkan bagaimana perjalanan Nabi besar Muhammad SAW yang seyogianya menjadi pengujian dan keimanan umat islam.
“Ini (kyai) posisinya di undang untuk ceramah tentang Isra Mi’raj bukan tentang kampanye, meskipun secara peribadi karma hak demokrasi itu di lindungi undang-undnag, si mubalig ini cendrung mendung capres-cawaspres, tapi kalau di undang sebagai penceramah bukan untuk kampanye,” pungkasnya.
Berikut beberapa bait solawat yang diplesetkan dalam video viral tersebut:
“Jangan mendukung presiden penista agama, walaupun wakilnya itu adalah ulama, tapi kita harus taat ijtima ulama, yang untuk kita mencoblos nomor 2,”
“Ayo kita dukung hasil Ijtima ulama, untuk mendukung calon presiden nomor 2. Pada hari Rabu 17 April nanti mari kuta coblos presiden Prabowo-Sandi.”
Hingga berita ini dipublish belum jelas identitas bintang tamu dan panita peringatan isra mi’raj tersebut. BantenHits masih mengupayakan konfirmasi.
Editor: Fariz Abdullah