Banyak Digemari, Ini Enam Komoditas Asli Banten Ini yang Diekspor

Date:

BKP Kelas II Cilegon saat melepas ekspor beberapa komoditi asli Banten ke luar negeri. (Iyus Lesmana/BantenHits).

Cilegon- Beberapa komoditas asli Provinsi Banten secara resmi diekspor ke sejumlah negara ternama di dunia, Kamis, 20 Juni 2019. Masing-masing Amerika Serikat, China, Pihilipina hingga Samoa. 

Sebelum mengekspor beberapa Komoditas yang dikirim PT Pundi Uniwood Industry, PT Gumindo Perkasa Industri, PT Tereos FKS Indonesia, PT Bungasari Flour Mills dan PT Cerestar Flour Mills itu telah melalui proses pemeriksaan dan sertifikasi dari Balai Karantinan Pertanian (BKP) Kelas II Cilegon.

Dari data yang diterima BantenHits, komoditas yang dilepas untuk di ekspor meliputi PT Pundi Uniwood Industry mengekspor 2 kontainer kayu lapis dengan nilai Rp 652 Juta tujuan Amerika Serikat, PT Gumindo Perkasa Industri yang ekspor 1 kontainer rumput laut senilai Rp458,6 juta tujuan China, PT Tereos FKS Indonesia yang ekspor 15 kontainer tepung jagung senilai Rp1,4 miliar tujuan Philipina, juga biji jagung 10 kontainer senilai Rp891 Juta tujuan Korea Selatan.

Sementara PT Bungasari Flour Mills ekspor tepung gandum 2 kontainer dengan nilai Rp 346 Juta tujuan Philipina, terakhir PT Cerestar Flour Mills ekspor tepung gandum 7 kontainer dengan nilai Rp 965 Juta tujuan Papua New Guinea, juga tepung terigu 1 Kontainer dengan nilai Rp 137 Juta tujuan Samoa. Total Nilai komoditas ekspor keseluruhan pada kali ini adalah Rp 4,9 miliar.

“Komoditas ini seperti kayu lapis, rumput laut, tepung jagung, dan lain-lain ini digemari di beberapa negara, seperti Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Philipina,”ujar Kepala Bidang Produk Hewan pada Badan Karantina Pertanian (Barantan) Iswan Haryanto, mewakili Kepala Barantan Ali Jamil, Kamis, 20 Juni 2019.

Iswan mengatakan untuk menjaga keamanan komoditas yang akan di ekspor perlu dilakukan pemeriksaan oleh para petugas karantina, sehingga dapat dijamin kemananannya dengan diterbitkan Phytosanitary Certificate (PC).

“Barantan adalah pembuka akses ekspor melalui protokol karantina pertanian dan penjaminan kesehatan atau bebas organisme pengganggu tumbuhan karantina. Itu dilakukan dengan penerbitan PC yang merupakan sertifikat kesehatan komoditas ekspor,”ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BKP Kelas II Cilegon Raden Nurcahyo Nugroho menegaskan bahwa agar tidak terjadi adanya penolakan dari negara tujan ekspor pihaknya berkomitmen untuk memastikan ketentuan Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) dalam hal eksportasi kayu lapis, rumput laut, tepung jagung, serta komoditas lain.

“Tanpa pemeriksaan dan sertifikasi dari karantina, komoditas ini tidak akan mungkin di ekspor.  Pelayanan kami 24 jam setiap hari dengan jadwal piket petugas yang memadai dengan menyediakan Klinik Ekspor 24 Jam,”tegasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...