Lebak- Sejumlah pemuda di empat desa kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak melakukan protes keras terhadap pemerintah daerah. Empat desa tersebut masing-masing desa Parungsari, Parungpanjang, Katapang dan Karang Panimbang.
Mereka memprotes kondisi jalan antara ruas jalan penghubung desa Bejod-Katapang dan desa lainnya. Bahkan mereka juga menuding kondisi jalan tersebut dibiarkan rusak oleh pemerintah daerah selama 7 tahun ini.
Herdiana Darma salah satu pemuda kepada BantenHits.com mengaku terpaksa menanam sebuah pohon pisang yang berisikan beberapa tulisan kritik untuk pemerintah. Tujuannya agar pemerintah mau mendengar apa yang selama ini dikeluhkan masyarakat mengenai kondisi jalan yang rusak dan berdebu.
“Jalan rusak ini sudah kami rasakan hampir 7 tahun Iamanya, dan kami merasa pemerintahan sudah tidak peduli akan penderitaan yang kami rasakan saat melewati jalan yang rusak ini,”kata Hendra dalam rilis yang diterima BantenHits, Sabtu, 22 Juni 2019.
“Apalagi di saat musim hujan tiba, jalan ini berubah seakan menjadi danau-danau kecil yang mengakibatkan kami sulit untuk melewatinya bahkan tidak sering juga kecelakaan yang di akibatkan jalan rusak,”sambungnya.
Herdiana mengaku iri melihat kondisi jalan yang berada di desa tetangga yang masih terletak di satu kecamatan. Pasalnya jalan tersebut terkesan di pelihara sehingga selalu dalam kondisi layak pakai.
“Bagi kami Pancasila yang poin ke 5 itu sudah tidak di terapkan di kecamatan Wanasalam, karena sangat jelas keliatan bahwa pemerintahan tidak adil dalam pembangunan,”tandasnya.
Sementara Sekretaris Bappeda Kabupaten Lebak, Yosef Mohammad Holis mengatakan berdasarkan data yang diterimanya, pemerintah daerah telah merencanakan perbaikan untuk ruas jalan Bejod-Ketapang di Kecamatan Wanasalam.
“Ruas Bejod-Katapang, masuk di usulan perubahan 2 KM, masuk juga ke usulan DAK 2020 prioritas 1. Bahkan tahun 2019 ini juga ada pelebaran jalan Bolang – Wanasalam sekitar 1,65 KM,”jelasnya.
Editor: Fariz Abdullah
