PPDB 2019, Guru Sekolah Swasta di Serang Terancam Non-Job

Date:

Gubernur Banten Wahidin Halim saat menyapa orang tua murid yang tengah mengantri untuk mengikuti PPDB Online. (Istimewa).

Serang- Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Online dan Offline tahun 2019 kembali menuai kritik. Pasalnya dengan penerapan sistem zonasi beberapa sekolah swasta di Kota Serang ‘sepi’ peminat.

Namun sebaliknya, beberapa SMA Negeri di Kota Serang justru banyak diminati oleh pelajar. Hal tersebut terlihat antrian yang mengular di setiap sekolah selama PPDB tahun 2019 ini.

Baca Juga: Menyikapi Sisi Negatif PPDB Online, ‘Anak Tirikan’ Sekolah Swasta Hingga Membuatnya ‘Gulung Tikar’

Riky Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMA Informatika Kota Serang mengatakan pada tahun lalu ada beberapa batasan ruang kelas di setiap sekolah negeri di kota Serang hanya mempunyai batas 9 kelas. Kebijakan tersebut dinilai baik untuk sekolah swasta yang ada di kota Serang.

“Saya lebih suka model PPDB di tahun 2012, karena setiap sekolah Negeri hanya menerima 9 ruang kelas,”kata Riky kepada awak media di kantornya jalan brimob Kota Serang, Rabu 19 Juni 2019.

Padahal, Riky menilai kontribusi sekolah Swasta di kota serang tak bisa dipandang sebelah mata dalam  mencerdaskan kehidupan bangsa dan guru-guru honorer yang kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah.

“Kalau tidak ada kami, mereka (Guru Honorer, Red) akan kehilangan pekerjaanya,”jelasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related