Tangerang – TNS (15), siswi SMA kelas X di Kabupaten Tangerang yang merupakan warga sebuah kampung di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, harus kehilangan kegadisannya setelah dinodai Deny (22), pemuda pengangguran warga Kampung Sentul, Desa Kragilan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Remaja malang ini bahkan harus mengalami pendarahan hebat hingga harus dirawat selama empat hari di rumah sakit.
Kejahatan seksual terhadap anak ini terjadi 2 November 2018 silam. Kasusnya sudah dilaporkan ke Polres Serang Kabupaten dan tertuang dalam laporan polisi Nomor: TBL/230/XI/2018/Serang/SPK C tertanggal 6 November 2019.
Orangtua korban mengaku, sejak kasusnya dilaporkan 10 bulan silam, pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan tindak lanjut penanganan dari Polres Serang.
“Sampai saat ini kami tidak mendapatkan informasi mengenai perkembangan kasus itu,” kata SM, ayah TNS kepada BantenHits.com lewat telepon selulernya, Sabtu sore, 10 Agustus 2019.
Pendarahan Hebat
SM menuturkan, peristiwa memilukan yang dialami putrinya ini terjadi pada Jumat sore, 2 November 2019. Saat itu SM yang sedang ada kegiatan di masjid sekitar rumahnya selepas Magrib tak mengetahui anaknya belum pulang sekolah.
“Saya pulang dari masjid (selepas Isya) langsung nonton tv. Kira-kira jam 09.30 WIB, anak saya pulang,” jelas SM.
Tak lama berselang, SM mendengar keran air kamar mandi menyala dalam waktu yang lama. Setelah dipastikan, ternyata anaknya sedang berada di dalam kamar mandi.
“Saya kembali nonton lagi. Ternyata tanpa saya sadari anak saya bolak-balik ke kamar mandi,” ujar SM.
SM yang tengah asyik nonton tiba-tiba dikagetkan teriakan istrinya dari dalam kamar anaknya. Ketika dihampiri, SM melihat darah bercucuran di lantai.
“Waktu itu saya sempat panik dan langsung nyalain mesin mobil untuk bawa anak ke rumah sakit. Saat itu, istri saya teriak lagi, bilang jika anak saya diperkosa,” beber SM.
Geram campur sedih, SM dan istrinya kemudian membawa TSN ke klinik di sekitar Cikande. Namun karena pendarahannya tak berhenti, korban dirujuk ke rumah sakit di wilayah Kota Serang. Atas saran dokter, SM akhirnya membawa anaknya ke RS Drajat Prawira Negara untuk menjalani visum.
“Saya juga langsung lapor ke Polres, setelah sebelumnya konsultasi sama tetangga di sekitar rumah yang kebetulan polisi,” jelasnya.
Hingga berita ini dipublsih, belum ada penjelasan dari Polres Serang Kabupaten. Upaya konfirmasi yang disampaikan BantenHits.com masih belum direspons jajaran Polres Serang.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana