Lebak- Kemeriahan dan kehebohan menyelimuti Pawai Taaruf MTQ ke XXXVIII yang diselenggarakan pemerintah daerah di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Rabu, 20 November 2019.
Mengambil start di sekitaran kantor Kecamatan Warunggunung puluhan peserta dari 28 kafilah yang ada di Kabupaten Lebak berjalan menuju panggung kehormatan di SMP Negeri 1 Warunggunung.
Berbagai keunikan dan keragaman budaya mulai dari mobil hias, replika Al-quran ditampilkan para peserta di hadapan masyarakat luas, para pejabat pemerintah daerah, TNI-Polri dan tokoh masyarakat.
Namun, suasana pecah saat kafilah Kecamatan Wanasalam membawa 3 replika naga yang dapat ditunggangi manusia.
Iti yang berada diatas panggung kehormatan bergegas turun saat diminta untuk menaiki salah satu replika. Tanpa panjang lebar bupati nyentrik itu turun dan langsung naik layaknya pangeran di era-era dahulu.
Sorak sorai masyarakatpun pecah, alunan musik tradisional turut membuat bupati wanita pertama di Kabupaten Lebak ini tak malu untuk berjoget santai diatas naga replika yang dipikul oleh masyarakat.
Dalam rilis yang diterima BantenHits.com, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan pawai ini merupakan bentuk antusiasme masyarakat, alim ulama, tokoh masyarakat serta pemerintah daerah Kabupaten Lebak dalam menyambut perhelatan MTQ.
“Alhamdulillah meskipun cuaca cukup panas, tapi tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk mengikuti pawai dalam rangka menyambut MTQ Ke- 38 ini,”kata Iti.
Ia menjelaskan tujuan digelarnya MTQ ini, tidak lain untuk membumikan Al Qur’an sehingga lebih mudah dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hai serta memahami dan mencintai Al-Qur’an guna menciptakan akhlak generasi muda yang berakhlakul karimah.
“Pada kesempatan ini saya atas nama pribadi dan Pemerintah juga ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih atas Penyelenggaraan MTQ ke 38 Tingkat Kabupaten Lebak hari ini dan mari kita bersama-sama menjadikan MTQ ini sebagai salah satu sarana dalam mengembangkan Syi’ar Islam,”pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah
