Deretan Peristiwa sebelum Banten KLB Corona; ‘Misteri’ Pasien RS Siloam Karawaci dan Pesan Berantai yang ‘Tak Biasa’

Date:

Adegan dalam video viral saat petugas RSUD Drajat Prawiranegara evakuasi pasien penyakit paru-paru yang disangka terjangkit virus corona. RSDP memastikan pasien tersebut bukan pasien yang terjangkit virus Corona.(Tangkap layar WhatsApp)

Tangerang – Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan kejadian luar biasa atau KLB Corona sejak Sabtu, 14 Maret 2020. Jumlah pasien positif Corona asal Banten hingga Rabu, 18 Maret 2020 mencapai 8 orang.

Delapan pasien positif Corona di Banten ternyata seluruhnya berasal dari Tangerang, yakni empat orang asal Kabupaten Tangerang, tiga orang asal Kota Tangsel, dan satu orang asal Kota Tangerang.

BantenHits.com mencatat peristiwa-peristiwa berkaitan dengan isu Corona di Tangerang sebelum kemudian Gubernur Banten Wahidin Halim menetapkan status KLB Corona.

Berikut hasil rangkuman BantenHits.com:

1. Pesan Berantai yang ‘Beda’

Pesan berantai alias broadcast melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp beredar sejak Rabu pagi, 11 Maret 2020. Broadcast tersebut menyebutkan Rumah Sakit Siloam Lippo Karawaci merawat pasien diduga terjangkit Virus Corona.

“SPH besok hari terakhir sekolah. Mereka merumahkan semua murid. Belajar secara online. UPH hari ini sudah membatalkan ibadah dosen. Siloam sudah punya kasus positif Corona. Jadi sudah tiba di Tangerang. Tolong kurangi banget pertemuan tak penting kecuali kita semua mau terkena penyakit Corona ini,” demikian bunyi broadcast yang beredar.

Menariknya, setelah BantenHits.com melakukan penelusuran, pesan berantai tersebut hampir 90 persen terkonfirmasi. Pesan berantai ini jelas beda di tengah maraknya pesan berantai yang dibumbui hoaks.

BantenHits.com mencoba menelusuri kebenaran broadcast tersebut dengan menghubungi sejumlah pihak terkait. Pihak pertama yang dihubungi adalah Universitas Pelita Harapan (UPH) yang turut disebutkan dalam broadcast yang beredar.

Menjawab pertanyaan BantenHits.com yang diajukan lewat email, Rabu siang, 11 Maret 2020, Media Relations UPH Meishiana Tirtana berjanji akan mengirimkan pernyataan resmi lewat rilis.

“Untuk UPH kami akan kirimkan Pernyataan Resmi dari pihak UPH selanjutnya. Mohon untuk dapat menunggu,” demikian Meishiana mengatakan.

Tak lama berselang, sesuai janjinya UPH mengirimkan pernyataan resmi lewat email. Mereka membenarkan pembatalan ibadah secara langsung dan mengganti dalam format live streaming.

Selanjutnya, pihak lainnya yang dikonfirmasi adalah Sekolah Pelita Harapan (SPH) Lippo Karawaci. Melalui wawancara by phone, Izzaura Abidin, Humas SPH membenarkan SPH meliburkan siswanya terhitung 12 Maret hingga 6 April 2020.

“Jadi sebenarnya bukan meliburkan. Dan ini tidak ada hubungan dengan (pasien) di (Rumah Sakit) Siloam. Ini langkah yang kita ambil untuk pencegahan saja, karena kan komunitas kita international school, jadi kita sadar ada dari berbagai negara. Ini lebih ke arah pencegahan saja,” jelas Izzaura melalui sambungan telepon, Rabu, 11 Maret 2020.

2. Misteri Status Pasien

Satu-satunya pihak yang tak berhasil dikonfirmasi BantenHits.com adalah RS Siloam Karawaci. Humas RS Siloam Lippo Karawaci Jimmy tak merespons upaya konfirmasi BantenHits.com.

Panggilan telepon BantenHits.com pada Rabu, 11 Maret 2020 pukul 13.16 WIB tak dijawab. Begitu juga pesan singkat yang dilayangkan pukul 14.36 WIB tak dibalas.

Meski tak dapat konfirmasi pihak RS Siloam Karawaci, BantenHits.com mendapatkan penjelasan yang mengatakan ada pasien RS Siloam Karawaci yang tengah diuji laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

Penjelasan disampaikan Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra lewat wawancara by phone dengan BantenHits.com lewat telepon selulernya, Rabu, 11 Maret 2020.

Hendra menyatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang hingga Rabu siang belum mendapat kepastian Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI soal pasien dimaksud.

3. Pasien Positif Setelah dari Malaysia

Selang satu hari kemudian, atau Kamis, 12 Maret 2020, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengumumkan empat warga Banten dinyatakan positif terjangkit virus corona. Mereka kini dalam perawatan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Sulianti Saroso dan RS Persahabatan Jakarta.

Menurut WH, empat warga Banten yang dinyatakan positif terkena virus Corona baru pulang dari Malaysia.

Sementara itu, terkait pasien dari RS Siloam Karawaci yang masuk pasien dalam pengawasan (PDP) Corona hingga Kamis malam masih menjalani perawatan di RSPI Sulianti Saroso.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra, saat dihubungi BantenHits.com, Kamis malam, 12 Maret 2020 mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap pasien dimaksud masih belum keluar.

Hendra mengatakan, pasien memiliki kontak dengan Malaysia. Namun tak dijelaskan kapan dia pulang dari Malaysia.

Dua hari kemudian, Sabtu, 14 Maret 2020, Gubernur Banten resmi menetapkan status KLB Corona di Banten. Penetapan KLB disertai kebijakan meliburkan sekolah hingga dua pekan. 

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related