Serang – Kepolisian Daerah (Polda) Banten gelar apel pergeseran pasukan pengamanan TPS pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati/Walikota dan hitung suara dalam Pilkada serentak tahun 2020, di lapangan apel Mapolda Banten, Senin, 7 Desember 2020.
Apel ini dipimpin langsung oleh Kapolda Banten, Irjen Pol Fiandar. Ia menyampaikan bahwa apel pergeseran pasukan tersebut memiliki makna yang strategis sebagai implementasi tahapan manajemen operasi, dan sebagai sarana untuk melakukan pengecekan akhir serta memantapkan kesiapsiagaan seluruh personel.
“Diharapkan kita dapat menunaikan tugas pokok dan peranan Polri secara optimal, guna mengamankan dan menyukseskan Pilkada serentak,” kata Fiandar dalam sambutannya.
Fiandar menjelaskan, bahwa tahapan pemungutan dan penghitungan suara merupakan fase yang sangat penting dalam proses Pilkada, fase penentuan suara rakyat dalam menentukan pemimpin lima tahun ke depan.
“Kita akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan Pilkada dan menimbulkan kerawanan Kamtibmas,” jelasnya.
Lebih lanjut Fiandar mengatakan, bahwa dalam konteks stabilitas Kamtibmas Polri sebagai aparatur Negara yang memiliki tugas pokok sebagai pemelihara Kamtibmas, penegak hukum serta pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
“Oleh karena itu, Polda Banten akan mengawal menjaga dan mengamankan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2020 ini sebagai implementasi peranan dan tanggung jawab kami sebagai Polri,” ucap Fiandar.
Diketahuh bahwa dalam pilkada serentak tahun 2020 di wilayah hukum Polda Banten memiliki jumlah TPS mencapai sekitar 6.092 TPS, dengan rincian Kabupaten Serang 3.065 TPS, Kota Cilegon 784 TPS dan Kabupaten Pandeglang 2.243 TPS.
“Ada sekitar 3.831 personel Polri yang terlibat dalam pengamanan pemungutan suara, yang terbagi dalam Pam TPS dan BKO di Polres setempat. Sedangkan dari unsur TNI 1.074 Personel dan Linmas 12.431 Personel,” terang Fiandar.
Terakhir Fiandar mengamanatkan beberapa hal kepada personel untuk dipedomani dan dilaksanakan. Pertama, jaga kesehatan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan, kedua petakan potensi kerawanan pada setiap TPS, ketiga jalin kerja sama dengan penyelenggara Pilkada, TNI dan masyarakat.
“Jaga komitmen dan netralitas, segera lakukan penyesuaian diri dan orientasi lapangan,” pesannya.
Editor: Mursyid Arifin
