Beberapa Kali Sukses Kuasai Banten, Tokoh yang Saat Ini Paling Dipilih Rakyat Tiba-tiba Bicara Kudeta

Date:

Prabowo di Banten
Foto ilustrasi: Calon presiden nomor urut 02 pada Pilepes 2019, Prabowo Subianto berorasi di hadapan puluhan ribu pendukungnya di Banten. (BantenHits.com/ Mahyadi)

Jakarta – Meski jumlah penduduk Banten tak sebanyak Jawa Tengah dan Jawa Barat, namun dalam kacamata sosial, politik, dan keamanan, Banten kerap menjadi pusat perhatian. Salah satu faktornya, Banten adalah provinsi yang bertetangga langsung dengan Ibukota Jakarta.

Buat tokoh nasional yang satu ini, Banten merupakan salah satu provinsi yang istimewa. Pasalnya, provinsi berjuluk Tanah Jawara serta Bumi Seribu Kiai dan Sejuta Santri ini merupakan salah satu basis massanya di setiap perhelatan politik nasional.

Tokoh yang dimaksud adalah Prabowo Subianto. Ya, dua kali pemilihan presiden, yakni 2014 dan 2019, Banten selalu berhasil dikuasai Prabowo.

Berdasarkan catatan BantenHits.com, pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa dengan nomor urut 1, berhasil unggul di Provinsi Banten dari rivalnya saat itu, Joko Widodo alias Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Dalam pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 yang digelar KPU Banten, Sabtu, 19 Juli 2014 di Hotel Le Dian, Serang, pasangan Prabowo-Hatta berhasil meraih 3.192.671 suara (57,10%), sementara Jokowi-JK hanya meraih 2.398.631 Suara (42,90%).

Lima tahun kemudian, Prabowo yang kembali maju dalam Pilpres 2019 lagi-lagi sukses menguasai Banten. Keberhasilan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno bahkan melampaui perolehan suara pada 2014.

Berdasarkan Rapat Pleno Penghitungan Suara Hasil Pemilu di kantor KPU Banten, Kota Serang, Senin, 13 Mei 2019, Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang atas Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Provinsi Banten. Hanya di Kota Tangerang Selatan Jokowi-Ma’ruf unggul.

Di Provinsi Banten pasangan Prabowo-Sandi berhasil memperoleh 4.059.514 suara atau 61,54 persen. Sedangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf 2.537.524 suara atau 38,46 persen. Total suara 6.597.038 suara sah di Banten.

Tokoh dengan Elektabilitas Paling Tinggi

Pemilu 2019 telah tiga tahun berlalu. Riak-riak politik menjelang Pemilu 2024 pun sudah mulai tampak. Bahkan beberapa lembaga survei sudah mulai merilis hasil survei mengenai calon presiden 2024.

Kekinian, hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden apabila pemilihan dilakukan hari ini.

Manager Program SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, Prabowo memenangi pertarungan berdasarkan kecenderungan pemilih pada nama-nama yang beredar selama ini untuk menjadi presiden.

“Yang pertama kami ajukan pertanyaan semi terbuka, kita ajukan daftar nama 42 orang. Lalu kita buka peluang bagi responden untuk nama di luar itu dan kita menemukan Prabowo Subianto di urutan pertama dengan perolehan suara 21,5 persen,” ujar Saidiman dalam konferensi pers, Minggu, 13 Juni 2021 seperti dikutip BantenHits.com dari Kompas.com.

Muka Kudeta

Untuk pertama kalinya sejak menjabat Menteri Pertahanan, tiba-tiba Prabowo Subianto muncul ke publik dalam suasana santai melalui podcast Deddy Corbuzier yang diposting di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Minggu, 13 Juni 2021.

Di awal pembicaraan Deddy dan Prabowo tampak mengenang pertemuan terakhir keduanya 20 tahun silam. Deddy pun tampak kaget karena Prabowo masih sanggup mengingat secara detail momen pertemuan mereka.

“Udah berapa tahun kita (tak bertemu),” kata Prabowo ke Deddy.

“Siap. 20 tahun kita terakhir ketemu,” jawab Deddy.

Prabowo pun kemudian mengungkapkan saat Deddy beraksi membengkokan sendok dalam pertemuan 20 tahun silam itu.

“Gila! Ingatan Bapak masih.. Masih ingat detail tersebut,” puji Deddy.

Pembicaraan pun mengalir. Prabowo panjang lebar blak-blakan, termasuk alasannya gabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengutip kisah Toyotomi Hideyoshi dan Abraham Lincoln.

Prabowo kemudian menyebutkan, saat dirinya bergabung dengan pemerintahan Jokowi, ada saja pihak yang tidak suka dengannya.

Prabowo lalu berkelakar, pihak yang tak setuju dirinya bergabung dengan Jokowi mungkin takut dengan Prabowo yang seolah memiliki wajah kudeta.

“Ngapain (bergabung), bahaya. Nanti dia kudeta lagi. Muka gue muka kudeta kali ya ha ha ha ha…,” canda Prabowo sambil tertawa lepas.

Seusai candaannya itu, Prabowo pun mengungkapkan, dia mau bergabung dengan Jokowi karena semata-mata demi Indonesia.

Pria yang dikesankan sosok tegas dan patriotik oleh pendukungnya ini menegaskan, keputusannya bergabung dengan Jokowi yang merupakan rival politiknya karena ingin memberi pelajaran politik yang baik bagi anak bangsa.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related