Pandeglang – Sekretaris Komisi III DPRD Pandeglang, Ade Muamar mendesak pihak PLTU II Labuan, bertanggungjawab atas terjadinya abrasi pantai dan sedimentasi muara Cibama.
Musababnya, breakwater atau pemecah ombak yang dibangun pihak PLTU diduga menjadi penyebab terjadinya abrasi hingga merusak Villa dan Hotel. Menurut Ade, jika itu benar, pihak PLTU harus bertanggungjawab.
“Abrasi pantai dan sedimentasi muara harus segera diantisipasi, karena jika dibiarkan saja maka akan semakin parah. Dampaknya nanti masyarakat juga yang dirugikan,” ungkap Ade Muamar kepada BantenHits.com melalui sambungan telepon, Senin 22 November 2021.
Politisi PKB itu juga meminta, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pihak terkait lainnya juga harus turun ke lapangan untuk meninjau kondisi abrasi pantai dan pendangkalan muara yang diduga disebabkan olehPLTU II Labuan.
“Dinas terkait juga harus turun tangan, carikan solusinya bagimana supaya arus abrasi tidak meluas dan sedimentasi muara tidak semakin parah,” pintanya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi pantai di sepanjang pantai Karoeng nampak mengalami abrasi yang cukup parah. Bahkan tidak sedikit bangunan pagar hotel dan vila yang ada di kawadan tersebut banyak yang rusak.
Diketahui juga, selain garis pantai yang mengalami abrasi juga telah terjadi sedimentasi muara Cibama, yang berada di sekitaran kawasan PLTU II Labuan tersebut.
Sementara, salah seorang pejabat bidang kehumasan Indonesia Power (IP) PTLU II Labuan, Mujahidin mengaku, kaitan dengan hal tersebut paling harus duduk bareng dulu dalam melakukan kajian seperti apa dan solusinga bagaimana.
“Karena jika keterkaitan dengan pembangunan, itu nanti ranahnya PLN dan Kantor Pusat. Serta pihak dinas – dinas terkait, nanti bagaimana baiknya,” imbuh Mujahidin melalui sambungan telepon.
Saat ditanya bagaimana langkah dari pihak PLTU II Labuan kaitan dengan adanya abrasi pantai di sekitaran kawasan PLTU II Labuan tersebut. Ia mengaku, sudah melakukan peninjauan lokasi dan melaporkan hal itu ke Kantor pusat.
“Selain itu juga, sudah melakukan koordinasi dengan pihal DPUPR dan juga sudah melakukan beberapa upaya terkait persoalan itu (Abrasi pantai). Dari pihak Jetty juga terus melakukan kajian – kajian dengan Kantor pusat untuk bagaimana solusinya,” tuturnya.
Editor : Engkos Kosasih
