Pandeglang – Menjelang lebaran Idul Fitri, salah seorang pejabat di salah satu pusat layanan kesehatan di Kabupaten Pandeglang, dapat ancaman dugaan pemerasan dari salah seorang oknum yang mengaku wartawan dan mencatut nama aparat.
Teror dugaan pemerasan disampaikan lewat telepon hingga surat. Bahkan pelaku saat menelpon korban secara terang-terangan meminta uang Rp 100 juta untuk biaya tutup mulut.
Abdul Aziz, salah seorang kerabat korban mengatakan, surat ancaman percobaan pemerasan tersebut dikirim langsung ke kediaman saudaranya.
Selain melalui surat, pelaku juga sempat berkomunikasi dengan dirinya dan anggota keluarganya tersebut.
“Saya juga sempat komunikasi melalui via telepon dengan pelaku itu. Dia (pelaku) bilang ke saya melalui telepon jika permasalahan kaka saya mau selesai maka harus menyediakan uang sebesar Rp 100 juta,” jelas Aziz kepada BantenHits.com, Rabu, 27 April 2022.
Dikatakannya, pihaknya pun tidak tahu masalah apa yang dipersoalkan pelaku. Bahkan saudaranya juga tidak tahu punya masalah apa. Dan ketika dirinya menanyakan ada permasalahan apa kepada pelaku, oknum tersebut tidak mau menyebutkan masalahnya.
“Hanya saja pelaku kembali bilang jika masalah saudara saya ingin selesai, harus menyediakan uang senilai Rp 100 juta,” katanya.
Sampai saat ini, pihaknya masih mencari oknum pelaku yang mengancam saudaranya tersebut. Namun pihaknya mengalami kesulitan berkomunikasi dengan pelaku, karena nomor kontaknya diblokir.
“Sudah tidak bisa saya hubungi lagi, nomor saya diblokir oleh pelaku. Tapi saya tidak berhenti begitu saja saya akan terus buru pelaku,” tegasnya.
Pantauan BantenHits.com, surat dugaan teror ditulis pelaku menggunakan tulisan tangan pada lembaran buku tulis bergaris.
“Langsung ke inti masalah. Bapak tidak mengaktifkan nomor bapak, berarti bapak ingin masalah bapak diperpanjang,” tulis pelaku.
“Kalau masalah ini tidak ingin diperpanjang, segera hubungi nomor ini 083863799778 ditunggu sampai sore ini segera hubungi nomor WA di atas, kalau tidak bapak akan tau akibatnya,” tulisnya lagi.
Abdul Aziz yang juga merupakan Ketua Barakuda Pandeglang, merasa geram dan tengah memburu pelaku yang mengirim surat tersebut.
“Saya merasa geram atas perilaku oknum yang mengancam anggota keluarga saya. Oknum pelaku berinisial IJ itu sekarang ini sedang kami cari, apa motif pelaku mengirimkan surat ancaman itu kepada kaka saya, pelaku mengaku dari pers dan aparat,” ungkapnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana