Pandeglang – Pengurus Bus Murni di Kabupaten Pandeglang mengeluhkan uji kelayakan kendaraan atau KIR melalui aplikasi pengujian kendaraan bermotor Si Laik milik Dinas Perhubungan atau Dishub Kabupaten Pandeglang.
Sebab uji KIR melalui aplikasi tersebut diduga tidak berjalan sebagai mestinya. Pasalnya ada beberapa kendaraan yang diduga diloloskan penguji kendaraan, padahal kendaraan tersebut tidak dilakukan pengecekan oleh tim penguji.
Bahkan, kendaraan yang tak diuji itu tiba-tiba menerima sertifikat lolos Uji KIR dari penguji.
“Ya, ada kendaraan lain yang enggak datang ke kantor Dishub, tapi kartu ujinya keluar. Contoh kita mah mengikuti aturan, kalau uji KIR busnya dibawa ke kantor Dishub. Kalau misalkan kendaraan yang mau diuji harus ke kantor Dishub, semua juga harus ke kantor Dishub,” keluh Uung Humaedi, Pengurus Bus Dwi Murni, Selasa 12 Juli 2022.
Dia berharap, semua kendaraan dilakukan pengujian kelayakan beroperasi oleh tim penguji. Sebab, kelayakan kendaraan diketahui dari pengujian. Jika tidak diuji khawatir terjadi kecelakaan lalulintas.
“Harapannya semua kendaraan di tes uji laik jalan, kalau memang kendaraan yang mau uji KIR datang ke kantor Dishub gak apa-apa, tapi semua kendaraan harus datang,” ujarnya.
Menurutnya, jika kendaraan tidak dilakukan pengujian, khawatir terjadi kecelakaan lalulintas di jalan raya. Sebab, peristiwa kecelakaan sering terjadi diduga akibat kerusakan kendaraan, baik angkutan barang dan penumpang.
“Kalau ada kendaraan tidak laik jalan kan bisa diketahui, dan tidak boleh beroperasi. Seperti kemarin saya uji KIR, dan kacanya ada yang pecah, harus diperbaiki dulu,” tutupnya.
Sementara Kepala Dishub Kabupaten Pandeglang, Atang Suhana mengatakan, akan menindaklanjuti keluhan warga soal uji KIR. Sebab, pihaknya baru dipercaya menjabat kepala Dishub.
“Nanti saya cari tahu. Makasih informasinya. Saya kan baru dilantik dan diambil sumpah hari ini (kemarin),” singkatnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
