Pandeglang – Ratusan sopir angkot di Kabupaten Pandeglang terpaksa melakukan mogok massal usai Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar naik Senin, 5 September 2022.
Mereka sengaja tidak beroperasi sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang menaikan BBM. Para sopir memilih memarkir kendaraan mereka di beberapa terminal.
“Kita hari ini aksi mogok beroperasi karena imbas dari BBM naik. Sekitar 120 unit angkot mogok beroperasi,” kata Dedi kepada wartawan, 5 September 2022.
Dedi meminta pemerintah segera menyesuaikan tarif angkot. Jika tuntutan tersebut tidak segera dipenuhi mereka akan terus melakukan mogok massal selama tiga hari.
“Kami meminta aspirasi kami ini di dengar, karena kita raykat kecil. Aksi ini terus sampai tiga hari kalau aspirasi kita tidak ditanggapi,” katanya.
Dedi juga meminta agar pemerintah tidak mempersulit pembelian BBM di SPBU yang harus menggunakan aplikasi. Sebab, para sopir angkot masih ada yang tidak menggunakan smartphone.
“Kalau bisa pengisian bensin jangan pakai sistem aplikasi, kita tidak punya handphone android. Kita hanya punya handphone jadul. Udah mah bensin naik dipersulit lagi,” tutupnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana