Mengenal Integrated Coastal Management di Pesisir Tangerang yang Dipuji Ahli IPB University

Date:

Salah satu sudut di pesisir Kabupaten Tangerang yang sukses berkat penerapan pengelolaan pesisir terpadu.(FOTO: tangerangkab.go.id)

Tangerang – Istilah Integrated Coastal Management (ICM) yang di Indonesia dikenal dengan istilah pengelolaan pesisir terpadu mencuat menyusul digelarnya forum berkelas internasional Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) Meeting Summit 2022 di Kabupaten Tangerang, 25-29 Oktober 2022.

Forum yang dihadiri delegasi dari sembilan negara yang juga anggota PNLG yakni Malaysia, Filipina, Kamboja, Timor Leste, Korea Selatan, Jepang, China, Vietnam, dan Indonesia ini dibuka Bupati Tangerang yang juga Vice Presiden PNLG, Ahmed Zaki Iskandar.

Menurut Zaki, PNLG Meeting Summit 2022 akan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dalam membangun serta mengelola kawasan pesisir. Tema yang akan diangkat dalam PNLG 2022 adalah ‘Strengthening Coastal Resilience towards Sustainable Local Blue Economies’ atau Memperkuat Ketahanan Pesisir Menuju Ekonomi Biru Lokal Berkelanjutan.

“Untuk berbagi ilmu dan pengalamannya dalam bidang pesisir, tata kelola dalam rangka Integrated Coastal Management (ICM/pengelolaan pesisir terpadu),” kata Zaki saat membuka kegiatan.

Dipuji Ahli IPB

Kabupaten Tangerang sendiri telah dinilai sukses membangun wilayah pesisir, salah satunya melalui berdirinya Ketapang Aquaculture di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk.

Keberhasilan pengembangan wilayah pesisir Kabupaten Tangerang ini bahkan diapresiasi ahli dari IPB University yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

“Implementasi ICM (pengelolaan pesisir terpadu) pada level tapak di Tangerang sangat baik dan tergolong berhasil,” kata Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Kelautan (PKSPL) IPB University, Yonvitner, Kamis, 27 Oktober 2022 seperti dilansir dalam keterangan resmi.

Menurut dia, pengelolaanesisir tidak mudah, apalagi dalam hal komunikasi dan koordinasi., Sebab dalam pengelolaan pesisir ini harus melibatkan peran pemerintah daerah sampai ke pusat.

“Namun dengan kemampuan dan kepemimpinan Bupati Zaki, Tangerang dengan sangat baik,” ujarnya.

Apa yang dilakukan Bupati Zaki dalam pengembangan dan pengelolaan wilayah pesisir, lanjutnya, dapat menjadi pembelajaran oleh negara dan kota lainnya di dunia.

“Tangerang menjadi salah satu role model praktek pengelolaan peaisir saat ini selain Bontang,” ucapnya.

Ekosistem Laut semakin Baik

Kapal-kapal nelayan bersandar di Kawasan Ketapang Urban Aquaculture.(FOTO: tangerangkab.go.id)

Advisor for Local Government, Dili City Government, Timor Leste, Salvador Saldanha Rodrigues Ribeiro dalam kegiatan yang sama mengatakan, penerapan integrated coastal management (ICM) alias pengelolaan pesisir terpadu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.

Menurut Salvador, Timor Leste telah menerapkan ICM di tiga kota yakni Dili, Manatuto, dan Liquica. Ketiga wilayah tersebut mencakup 30,49 persen dari luas pesisir yang dimiliki Timor Leste. Negara berkembang ini, kata Salvador, menerapkan ICM pertama kali pada tahun 2009. Untuk kotanya adalah Manatuto dan Liquica.

“Dili menyusul pada tahun 2019. Memang kita fokus pada pelestarian sumber daya laut, dan bagaimana melindungi yang sudah ada,” kata dia di Atria Hotel Gading Serpong, Kamis 27 Oktober 2022.

Selain meningkatkan perekonomian, Salavador menyebut, ekosistem laut, dan mangrove di Timor Leste saat ini semakin baik.

Dukungan Teknologi

Prof Chen Nengwang, Direktur Marine Monitoring and Information Service Center, Coastal and Ocean Management Institute, Xiamen University, China, mengatakan, setiap wilayah mempunyai laut sangat luas untuk dipantau.

Saat ini, dia pun sedang mengembangkan platform pemantauan laut berbasis cloud. Dilabeli Marine Cloud, Nengwan menyebut, sistem ini dapat meningkatkan pengelolaan pesisir terpadu (ICM) dengan basis Internet of Things (IoT).

“Dengan sistem ini bakal mendukung pengumpulan dari pemantauan, serta mengontrol berbagai informasi untuk membentuk serangkaian produk informasi yang dibutuhkan dalam ICM,” ujarnya secara virtual, pada PLNG Meeting Summit 2022, Kamis, 27 Oktober 2022.

Menurutnya, ada beberapa manfaat dalam penggunaan Marine Cloud, yakni dapat memantau ekologi kualitas air. Sistem ini akan secara otomatis memberikan peringatan dini apabila terjadi anomali dengan parameter tertentu.

Selain itu, Marine Cloud dapat mengidentifikasi organisme laut dengan sistem kamera di bawah air. Mulai dari spesies, habitat, dan kebiasaan dari organisme yang ada di laut. informasinya pun dapat ditampilkan secara real time.

“Sistem ini sudah diterapkan di Dongshan Cor Reserve di Provinsi Fujian,” kata Nengwan.

Oleh karenanya, Nengwan mendorong kepada pemerintah daerah dapat mengimplementasikan teknologi pada ICM. Sehingga, pengelolaan pesisir dapat lebih efisien dan tepat sasaran.

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related