Dua Sisi Kepribadian Penculik Malika yang Berbeda di Mata Warga

Date:

Iwan Sumarno alias Jacky alias Yudi alias Herman (42), pemulung yang menculik bocah Malika Anastasya (6) di Kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. (FOTO: Dok.RCTI+ with editing)

Berita Jakarta – Iwan Sumarno alias Jacky alias Yudi alias Herman (42), pemulung yang menculik bocah Malika Anastasya (6) di Kawasan Gunung Sahari pada 7 Desember 2022 lalu dikenal warga dengan dua kepribadian yang berbeda.

Di kalangan pengepul barang bekas, pelaku Iwan dikenal sebagai sosok yang temperamental. Namun di kalangan lingkungan Malika, pelaku dikenal dekat dengan anak-anak.

“Kalau berdasarkan keterangan saksi, yang bersangkutan cukup temperamental. Jadi ada saksi yang mengatakan kalau dia sudah berada di sana, pemulung lain tidak boleh di sana,” kata Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol. Komarudin, Rabu, 4 Januari 2023 seperti dikutip BantenHits.com dari RCTI+.

“Tapi sebaliknya di kalangan lingkungan korban, pelaku dikenal dengan dekat dengan anak-anak,” sambungnya.

Temukan Bukti Kekerasan Fisik

KAPOLRES SERANG KOTA AKBP KOMARUDIN MENUNJUKAN ID CARD PETUGAS KPK PALSU
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol. Komarudin saat masih menjabat Kapolres Serang dan masih berpangkat AKBP. (Dok.BantenHits.com)

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, kepada wartawan, Selasa, 3 Januari 2023 mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan, Malika mengaku dipukul oleh sang penculik. Pelaku tidak segan memukul Malika jika menolak mengumpulkan barang bekas. Malika mendapat perlakuan kasar seperti ditendang dan disentil.

“Kekerasan itu dilakukan karena untuk menggunakan Malika ini dalam rangka untuk kegiatan mencari ekonomi dengan memulung, agar mau, dia disentil dan ditendang,” ujar Zulpan.

Bukti kekerasan, lanjut Zulpan, didapat berdasarkan hasil visum et repertum dari Rumah Sakit Polri. Zulpan mengatakan bahwa tubuh Malika terdapat luka memar di punggung diduga akibat tendangan dan ada luka di bibir diduga akibat sentilan dari jari pelaku.

Selama bersama pelaku, Malika mendapat kekerasan fisik dan mendapat tekanan agar tidak kabur. Malika diminta untuk tetap berada di gerobak dan tidak boleh keluar.

Saat ini Malika menjalani pemulihan mental dan perawatan fisik di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Sementara itu, pihak penyidik masih mendalami motif pelaku Iwan menculik Malika selama kurang lebih satu bulan itu. Pelaku mengaku menculik Malika karena rasa sayang dan ingin menjaganya.

Dipaksa Memulung

Selama diculik hampir satu bulan, Malika diajak pelaku untuk mengumpulkan barang bekas atau memulung.

Beruntung, berkat kerja keras penyidik dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya, akhirnya Malika berhasil ditemukan. Polisi menemukan Malika dalam kondisi selamat namun terlihat mengenakan pakaian yang lusuh.

“Kita temukan ya kondisi sebagaimana kondisi seorang anak yang mungkin terbiasa dengan pola hidup seperti itu,” kata Komarudin.

Polisi menangkap pelaku di pinggir jalan daerah Ciledug, Tangerang. Saat ditangkap pelaku tidak memberikan perlawanan. Awalnya pihak kepolisian tidak melihat Malika di lokasi penangkapan. Ternyata, Malika berada di dalam gerobak yang dipakai oleh Iwan Suwarno untuk memulung.

Komarudin mengatakan bahwa Malika mengenakan pakaian lusuh dan tidak terbiasa dengan pola makan dan pola tidur pelaku yang merupakan pemulung. Komarudin mengatakan bahwa pihak kepolisian sempat kesulitan membujuk Malika agar mau ikut menemui ibunya.

Malika yang tampak lemah saat ditemukan langsung dibawa ke rumah sakit Polri Kramat Jati. Malika menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan dan visum et repertum. Meski begitu, Malika bisa diajak berinteraksi dengan baik.

Malika ditangani oleh dokter spesialis anak hingga psikolog dan psikiatri forensik RS Polri.

Sumber: RCTI+

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Daftar Calon Gubernur Banten 2024 di PDI-P, Berkas Airin Langsung Dinyatakan Lengkap

Berita Banten - Airin Rachmi Diany resmi mendaftar Calon...

Pesan dari Dua Prajurit Bhayangkara di Timnas U-23 untuk Kawula Muda! 

Berita Sepak Bola - Keberhasilan Timnas U-23 menembus semi...