Berita Jakarta – Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah kendaraan yang akan melakukan mudik Lebaran 2023 ini akan meningkat signifikan.
Dari jumlah tahun sebelumnya 80 juta orang, tahun ini diprediksi jumlahnya mencapai 123 juta orang. Angka tersebut hampir setara 48% dari populasi yang ada di Indonesia.
Dari angka tersebut, diprediksi masyarakat yang melakukan mudik menggunakan kendaraan pribadi, berdasarkan riset Kemenhub sebanyak 25% dari total 123 juta pemudik.
Rekayasa Lebih Dinamis
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit mengatakan pengaturan lalu lintas pada Lebaran 2023 lebih dinamis dibandingkan dengan sebelumnya.
Jika sebelumnya rekayasa lalu lintas dialkukan berdasarkan prediksi hari yang menjadi puncak arus mudik. Namun saat ini akan berdasarkan V/C Ratio (Volume/Capacity dan Ratio) kendaraan di jalan tol. Jika menyentuh level tertentu, makan rekayasa lalu lintas akan segera dilakukan.
“Kita sediakan data, baik untuk jalan tol ataupun di pelabuhan menggunakan standar V/C Ratio, jadi begitu menyentuh level 0,7, maka akan ada rekayasa lalu lintas,” kata Danang saat ditemui usai diskusi bersama INSTRAN di Century Hotel Jakarta, Selasa, 23 Maret 2023 seperti dilansir RCTI+, jaringan BantenHits.com.
Danang menjelaskan, setiap peningkatan level V/C Ratio pihaknya akan menyerahkan data ke pihak kepolisian untuk segera menerapkan rekayasa lalu lintas. Setiap perubahan level V/C Ratio akan selalu mengalami perubahan rekayasa lalu lintas.
Contohnya, pada hari berada di level normal, belum dilakukan rekayasa lalu lintas. Kemudian di siang hari volume kendaraan menyentuh angka V/C Ratio, maka pihak kepolisian akan melakukan contra flow. Sedangkan pada sore hari, ternyata volume kendaraan terus bertambah hingga menyentuh level kelipatan V/C Ratio, maka langsung bisa langsung dilakukan one way.
Namun pihak kepolisian membutuhkan waktu selama 2 jam setelah data volume lalu lintas yang diterima dari BUJT untuk melakukan atau merubah rekayasa lalu lintas di jalan tol.
“Ada Threshold tertentu, begitu dia menyentuh langsung ada rekayasanya lalu lintas, nyentuh lagi, akan diganti, tapi dengan waktu transisi selama 2 jam,” kata Danang.
“Jadi kita sangat dinamis, kalau kemarin kan ditetapkan harinya, tapi kalau sekarang itu bukan berdasarkan harinya, jadi berdasarkan data yang di collect oleh badan usaha jalan tol yang kita kirimkan ke korlantas,” pungkasnya.
Sumber: RCTI+