Berita Tangerang – Pemerintah Kabupaten Tangerang meresmikan penggunaan jalan yang terbuat dari aspal berbahan limbah kantong plastik sepanjang 8,6 kilometer di Jalan BSD Raya Barat, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu, 13 Desember 2023.
Aspal yang dibuat dari limbah kantong plastik tersebut merupakan hasil inovasi yang dikembangkan Kementerian PUPR bekerjasama dengan PT Chandra Asri dan Sinarmas Land.
Circular Economy & Partnership Manager PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Nicko Setyabudi mengungkapkan, berdasarkan penelitian Kementerian PUPR, aspal berbahan limbah plastik itu ternyata lebih berkualitas dibanding aspal biasa.
“Berdasarkan penelitian Kementerian PUPR, penambahan sampah plastik ke dalam campuran aspal dapat meningkatkan stabilitas jalan hingga 40% sehingga dapat meningkatkan usia pakai dari jalan tersebut,” kata Nicko saat dihubungi BantenHits.com, Jumat, 15 Desember 2023.
Pengelolaan Sampah Plastik
Nicko mengungkapkan, teknologi aspal berbahan limbah kantong plastik ini dikembangan oleh Kementerian PUPR karena riset awal dilakukan oleh mereka.
“Teknologi aspal plastik dikembangkan oleh Kementerian PUPR karena riset awal dilakukan oleh mereka dalam upaya mengurangi sampah plastik yang tidak terkelola secara baik,” jelasnya.
“Chandra Asri sebagai Mitra Pertumbuhan di Indonesia memiliki komitmen untuk menjalankan bisnis berkelanjutan dengan salah satunya mendorong implementasi ekonomi sirkular untuk peningkatan pengelolaan sampah di Indonesia,” sambungnya.
Menurut Nicko, pihaknya terus mendorong teknologi aspal plastik agar semakin banyak pihak yang menggunakan teknologi tersebut, sehingga akan semakin banyak sampah plastik yang bisa dikelola dengan baik.
“Ini memang sengaja kami dorong agar semakin banyak pihak yg tertarik untuk menggunakan sehingga semakin banyak pula sampah plastik yang dapat dikelola secara baik,” ungkap Nicko.
Dalam proses pembuatannya, lanjut Nicko, aspal berbahan limbah plastik ini secara umum tidak banyak berubah seperti pembuatan aspal hotmix pada umumnya saja.
“Hanya ada tambahan cacahan plastik yang sebelumnya sudah kami siapkan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh Kementerian PUPR melalui kolaborasi bersama pihak daur ulang ke dalam agregate atau batuan yang telah dipanaskan. Kemudian dilanjutkan dengan penambahan aspal dan bahan yang lainnya. Setelah itu, penggelaran dilakukan secara normal seperti aspal hotmix pada umumnya,” bebernya.
“Oleh karena itu, teknologi aspal plastik ini sangat berpotensi untuk digunakan banyak pihak. Namun, perlu adanya dukungan penuh dari pemilik proyek jalan beraspal agar mendorong penggunaan campuran sampah plastik ke dalam aspal,” pungkasnya.