Pandeglang – Kapal tongkang Camar Laut 3301 yang terdampar di pesisir pantai Kharisma, Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, ternyata baru menurunkan batu bara di PLTU II Labuan.
Heru Dwisantoso, Jetty master perwakilan dari Artha Daya Coalindo (ADC) PLTU II Labuan mengatakan, setelah tongkang keluar dari breakwater atau pemecah ombak bukan lagi menjadi tanggungjawab PLTU.
“Ya kalau masih di dalam breakwater kita yang bertanggungjawab. Tapi kejadian kapal itu sudah di luar breakwater,” katanya, Kamis 11 November 2021.
Menurut dia, saat tongkang keluar dari breakwater cuaca sedang mendung. Namun tak lama kemudian, terjadi gelombang tinggi yang membuat tongkang terdampar.
“Nah setelah tongkang itu keluar brekwater, saya dapat kabar kalau cuaca tidak bagus. Kemudian saya dapat telpon dari pihak Camar 6 kalau tongkang talinya sudah dilepas dan Kapten kapal penarik tongkang memutar balik, lantaran cuaca ombang dan angin,” jelasnya.
Sementara Manager Operasi Indonesia Power PLTU II Labuan, David Wijaya mengaku, bahwa kondisi alam yang menyebabkan tongkang terdampar itu diluar kontrol kemapuan peralatan yang pihaknya miliki. Karena sudah tidak mampu lagi menarik kapal ke dalam breakwater.
“Kondisi alam ini diluar kontrol kemampuan peralatan yang kami punya, sehingga tidak mampu menarik kembali kapal tongkang itu,” tandasnya.
Editor : Engkos Kosasih
