Cilegon- Warga Lingkungan Sambi Payung, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon menolak keberadaan Tower Provider milik PT Solusi Tunas Pratama atau STP.
Penolakan dilakukan karena mereka menilai banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh tower yang sudah berdiri sejak 10 tahun lalu itu.
Mereka meminta keberadaan Tower segera dipindahkan.
“Letak rumah saya tak jauh dari tower hanya 5 meter, tower ini berdiri sudah 10 tahun lebih tiap hari saya ngedengerin suara bising apalagi kalau angin lagi kenceng sangat berisik,”kata Muhidin salah seorang warga.
Usut punya usut, alasan warga mendesak pemindahan tower dan menolak memperpanjang izin karena duit kompensasi yang diberikan berkurang dari periode sebelumnya.
“Ini perpanjangan, waktu itu ada 11 tahun, nah ini kontrak baru. Kita menolak keras,”kata Sulaiman warga lainnya.
“Kalau dulu kita ada dikasih kompensasi, ya mungkin kalau selanjutnya mungkin bisa. Sekarang ada, tapi gak sesuai,”sambung Sulaiman.
“Kalau dulu itu dikasih kalau gak salah 1,5 juta per KK, untuk sekarang jadi 1 juta, kenapa tambah turun,”timpa Sulaiman lagi.
Sementara Sugiyanto, perwakilan dari pemilik lahan mengungkapkan jika dirinya sudah mendapatkan informasi terkait adanya penolakan warga terhadap keberadaan tower.
Ia memaparkan jika pemilik lahan hanya sanggup memberikan kompensasi kepada masyarakat sebesar 1 juta rupiah.
“Kalau sebenrnya penolakan karena tidak sesuai dengan kompeasis, pemilik lahan (Sanusi-red) hanya sanggup memberi 1 juta per KK warga meminta 2 juta istilahnya,”katanya.
“Itukan dari pemilik lahan (Sanusi-red) kemampuannya hanya segitu, kalau kompensasi itu tidak diwajibkan sekian istilahnya sesuai dengan kemampuan,”tambahnya.
Editor: Fariz Abdullah
