Tasikmalaya – Seorang pemudik, Dini (40), warga Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dibuat geleng-geleng kepala oleh aksi warga di Desa Gunung Sari, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Hal tersebut terjadi ketika Dini dan keluarga yang tengah mudik ke rumah mertuanya di kawasan Singaparna, melintas ke jalan alternatif penghubung Singaparna dengan Kota Tasikmalaya, Sabtu, 29 April 2022.
Protes lewat Poster
Saat melewati Desa Gunung Sari, Kecamatan Sukaratu itulah Dini dibikin geleng-geleng kepala. Pasalnya di kawasan tersebut terpampang sejumlah poster berisikan protes terhadap kondisi jalan mereka yang rusak parah.
“Selamat datang di kawasan wisata jalan berlubang. Awas Hati-hati rawan kecelakaan. Semoga sampai tujuan dengan selamat,” demikian bunyi salah satu poster yang terpasang.
“Rakyat bayar pajak jalan angger we butut. Harudang pamarentah!! (Rakyat bayar pajak tapi jalan tetap rusak. Bangun pemerintah!!),” tulis poster lainnya.
Selain menempelkan sejumlah poster protes, warga juga menanam pohon pisang persis di tengah jalan rusak berlubang tersebut.
Pantauan BantenHits.com, jalan rusak di jalan alternatif tersebut kira-kira sepanjang 1-2 kilometer. Aspal tampak sudah terkelupas hingga menyisakan lubang-lubang dengan batuan mengangga di permukaannya.
Jalan tersebut merupakan jalan yang vital terlebih ketika musim mudik seperti saat ini. Akses tersebut bisa mempersingkat jarak antara warga di Kecamatan Leuwisari, Pada Kembang dan Sukaratu dengan Kawasan Kota Tasikmalaya.
Selain itu, jalan tersebut juga bisa menjadi alternatif ketika jalan utama Singaparna – Tasikmalaya tengah padat.
Belum ada keterangan resmi dari pihak terkait soal poster yang memprotes jalan rusak di kawasan Desa Gunung Sari, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya ini.
Hingga berita ini dipublikasikan, BantenHits.com masih menelusuri kontak pejabat berwenang.
Editor: Fariz Abdullah