Banten Hits – Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW) Ade Irawan menjadi pembicara dalam diskusi terpumpun bersemi yang digelar PWI dan Nalar Pandeglang dengan tema Kebangkitan Daerah menuju kebangkitan Nasional di Pendopo Bupati Pandeglang, Jumat (30/9/2016).
Ade Irawan menilai proyek pengadaan di Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabu paten Pandeglang berpotensi terjadinya dugaan tindak pidana korupsi.
Ade menyebutkan potensi korupsi terdapat pada pengadaan obat-obatan di RSUD Berkah Pandeglang dan pengadaan koleksi perpustakan di Sekolah Dasar (SD) dan Peralatan Laboratorium di SMP di Dindikbud.
“Dalam sistem kami, saya cek pengadaan di Pandeglang. Pengadaan yang berpotensi bermasalah ada di bidang kesehatan dan pendidikan. Dalam catatan saya belanja obat-obat di RSUD Pandeglang yang dilakukan pada bulan November 2015, kami deteksi ada sedikit masalah. Misalnya nilai penawaran dengan tidak jauh berbeda,” kata Ade.
“Ternyata bukan di obat, alat kesehatan misalnya bagian penyakit dalam internist WSI juga sama. Di Dinas pendidikan juga sama seperti koleksi perpustakan sekolah SD, sekitar Rp 500 jutaan, Kemudian pengadaan peralatan lab di SMP sekitar Rp 800 jutaan. Itu juga terdeketsi dalam sistem kami,” sambung pria kelahiran Tangerang ini.
Ade menawarkan kepada Assistem Daerah (Asda) II bagian Ekonomi Bisnis (Ekbang) Pemkab Pandeglang Iskandar yang hadir dalam acara tersebut untuk berbagi informasi. Pasalnya dalam pengadaan tersebut rawan untuk dikorupsi.
“Kalau Pak Asda ingin kami minta share, dengan senang hati kami bisa gambarkan karena itu sangat rawan,” ujarnya.
Meski sistem yang dimiliki ICW bisa mendeteksi adanya kerawanan korupsi, ICW belum menemukan adanya penyimpangan uang negara tersebut dalam dua pengadaan tersebut. Dengan begitu diperlukan penelusuran lebih lanjut terutama dalam proses tender.
“Sekali lagi walaupun ini belum jadi temuan korupsi, tapi perlu diwaspadai dan saya lihat pengadaan di Pandeglang harus di-warning,” terangnya.(Rus)
