Banten Hits – Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten, Jumat (9/12/2016), melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait dugaan pungutan liar (Pungli), di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Banten.
“Ada empat orang yang diamankan dalam pelaksanaan OTT,” kata Kabid Humas Polda Banten, AKBP Zaenudin, Selasa (13/12/2016).
Empat orang yang diamankan merupakan pegawai KSOP dan kini masih dilakukan penyidikan lebih lanjut. Dari masing-masing orang yang diamankan, petugas juga menyita barang bukti berupa uang tunai.
Mereka yang diamankan saat OTT petugas diantaranya Heru Wahjono yang merupakan Marine Inspector, dari tangan Heru polisi mengamankan Rp1.5 juta. Rozepha Kusuma, Penganalisa Tarif Jasa Kepelabuhan dengan barang bukti Rp2,8 juta. Awaludin, petugas Keselamatan Pelayaran. Dari Awaludin, polisi menyita Rp8,3 juta dan Hardi Sugianto, yang juga merupakan Marine Inspector dengan barang bukti Rp500 ribu.
“Meraka berkomunikasi dengan agen atau pemohon dokumen kapal yang sudah menjadi mitra dalam instansi tersebut dengan mengajukan persyaratan pengurusan dokumen awal sesuai dengan diajukan, atau dibutuhkan dan setelah itu terjadi komunikasi antara pemohon dengan Marine Inspector,” terang Zaenudin.
Misalnya, dalam pengurusan sertifikasi kapal yang seharusnya sesuai dengan PNBP sebesar Rp175 ribu menjadi Rp500 ribu per sertifikat dikali dengan 3 orang pejabat KSOP.
“Jadi total semua yang harus dikeluarkan oleh pemohon/agen adalah Rp1,5 juta per sertifikat,” ungkap Zaenudin.
Dari pemeriksaan terhadap empat orang tersebut, uang pungli mengalir kepada Kasi Sertifikasi Dedi, Kabid Status Hukum dan Sertifikasi Rudi, dan Kepala KSOP Banten Abdul Azis. Polisi menyebut, transaksi dilakukan di sekitar toilet kantor, area taman burung Merak, ruangan fitnes, biliar dan area parkir.(Nda)
