Serang – Tol Serang-Panimbang dan Bandara Banten Selatan di Pandeglang merupakan dua di antara 12 proyek strategis nasional yang akan dibangun di Provinsi Banten.
Pembangunan tol dan bandara merupakan upaya pemerintah untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, di Kabupaten Pandeglang.
Meski mendapat sambutan yang baik, namun sejumlah elemen menilai pemerintah daerah (pemda) belum punya kesiapan untuk menghadapi dampak dari mega proyek tersebut.
“Kami belum melihat ada pembahasan dan perencanaan serius pemerintah daerah untuk menghadapi dampak negatif yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat kecil,” kata Ketua Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Banten, Solihin Abas, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/8/2017).
Abas menyarankan, pemerintah daerah tidak hanya fokus terhadap pembebasan lahan saja. Namun bagaimana bisa mempersiapkan dengan matang tentang pemberdayaan masyarakat yang nantinya terdampak pembangunan.
“Karena esensi pembangunan kan untuk masyarakat, jangan sampai pembangunan itu justru dampak positifnya minus. Jadi, jangan hanya fokus pada pembebasan lahan saja, pemberdayaan juga harus jadi salah satu hal yang sudah harus direncanakan,” ujarnya.
“Pemerintah harus seimbang antara persoalan teknis dengan target pemberdayaan kepada masyarakat sebagai bentuk perlindungan kepada warganya,” tambah
Abas mencatat misalnya, ada sekitar 8.800 KK di 12 desa yang tersebar di 4 kecamatan Kabupaten Lebak yang bakal kena imbas pembebasan lahan untuk tol Serang-Panimbang.
“Sayangnya, kami belu lihat apa rencana pemprov dan pemkab untuk pemberadayaan itu,” tutupnya.(Nda)