Banten Hits – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dinilai gagal dalam merealisasikan janji-janji kampanyenya kepada masyarakat terutama yang berkaitan dengan kemajuan daerah.
Penilaian terhadap gagalnya Bupati yang dilantik pada 15 Januari 2013 lalu tersebut disampaikan puluhan mahasiswa Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) dan Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (Gempar) Lebak, saat berunjuk rasa (unras) di depan gedung DPRD Lebak, Senin (18/5/2015).
Tak cukup menilai Bupati Iti gagal, aksi mahasiswa yang bertepatan dengan Rapat Paripurna II DPRD dalam Rangka Pembahasan LKPJ Bupati Lebak TA 2014 di ruang Paripurna itu pun juga menjadi kesempatan mahasiswa memberikan ‘Rapor Merah’ terhadap LKPJ Bupati. Terkait hal tersebut, mahasiswa meminta kepada DPRD agar benar-benar objektif dalam menilai LKPJ Bupati.
“Janji itu adalah hutang, tapi yang jadi pertanyaan kami sampai saat ini apakah janji-janji manis itu sudah direalisasikan oleh Bupati Lebak sesuai dengan masyarakat harapkan,” ujar Agus Supriadi, dalam orasinya.
Apalagi, kata dia melihat kondisi Kabupaten Lebak yang masih berpredikat sebagai daerah tertinggal, tentunya perlu menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Daerah.
Sementara itu, Ketua DPRD Lebak, Junaedi Ibnu Jarta, mengatakan, secara umum konteks penggunaan anggaran TA 2014 sudah sangat bagus.
“Tentu kita harus menyampaikan secara objektif kepada Pemerintah Daerah mana yang bagus dan tidak bagus. Tapi jika kita simpulkan secara umum, konteks penggunaan anggaran TA 2014 sudah sangat bagus. Dan hari ini adalah finalisasi mengenai rekomendasi DPRD terkait LKPJ Bupati,” paparnya.
Aksi unras ini juga sempat diwarnai kericuhan antara petugas Kepolisian dengan pengunjuk rasa yang mencoba menerobos masuk ke dalam gedung DPRD Lebak. Salah satu mahasiswa bahkan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit lantaran terkena tendangan aparat Kepolisian. (Uud)
