Pandeglang – Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga sejumlah Bahan Bakar Minyak (BBM) berlangsung di Kabupaten Pandeglang, Jumat (12/10/2018).
Puluhan mahasiswa gabungan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), LMND Eksekutif Pandeglang, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berunjuk rasa di Jalan Raya Serang-Pandeglang tepatnya di Tuhu Jam Alun-alun Pandeglang.
Sebuah truk tangki milik Pertamina yang sedang melintas dihadang oleh mahasiswa. Kendaraan dipaksa menepi ke bahu jalan, kemudian sebagian mahasiswa menaiki truk sambil menyuarakan protes terhadap pemerintah terkait kembali naiknya BBM.
Penyanderaan truk Pertamina dilakukan sebagai simbool penolakan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memihak pada aspirasi rakyat.
“Kekecewaan Kami terhadap negara hari ini yang selalu menaikkan BBM, dan masyarakat tidak tau kapan naik dan kapan turun. Seolah-olah negara ini diurus tidak serius,” kata Ketua LMND Eksekutif Pandeglang, Abu Bakar.
Tak berlangsung lama, truk yang disandera kemudian diperbolehkan kembali jalan.
Per tanggal 10 Oktober 2018. PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual beberapa jenis harga BBM meliputi Pertamax Series, Dex Series, serta Biosolar Non PSO.
Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax naik Rp 900 menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp 9.800 per liter.
Sempat dikabarkan naik menjadi Rp 7.000 per liter, namun harga BBM jenis Premium batal naik.(Nda)
 berlangsung di Kabupaten Pandeglang, Jumat (12/10/2018).){kind=link}