Pandeglang – Warga Kecamatan Angsana, Pandeglang memprotes mobil proyek tanggul abrasi laut di Kecamatan Panimbang yang setiap hari melalui Jalan Raya Panimbang-Munjul. Mobil tersebut memuat batu bolder yang diduga over tonase.
Beni Madsira, salah seorang warga mengatakan, setiap hari mobil tersebut melintasi Jalan Raya Panimbang-Munjul dengan bobot muatan di atas 8 tons. Dengan bobot seperti itu, warga mengkhawatirkan jalan akan cepat rusak.
“Itu jalan kan status kewenangannya provinsi, yang jelas beban berat kendaraan hanya 8 ton,” kata Beni kepada BantenHits.com, Senin, November 2018.
Warga meminta instansi yang berwenang meninjau ulang bobot muatan kendaraan yang sering melintasi di jalan yang dibangun pada 2015-2016 agar tidak merugikan masyarakat.
“Pejabat yang berwenang, tolong ditinjau ulang. Jangan dibiarkan begitu saja. Jalan yang sudah cape-cape dibangun rusak lagi oleh kepentingan perusahaan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, jika permintaanya tidak diindahkan oleh pemerintah, masyarakat akan memblokir jalan raya Panimbang – Munjul.
“Jangan menunggu kami bergerak. Kami akan kirim surat dulu ke gubernur, kalau tetap melintas terpaksa kami akan memblokirnya untuk menyelamatkan jalan,” tegasnya.(Rus)