Banten Hits – Kabupaten Serang yang berdiri sejak 1526 kini genap berusia 489 Tahun. Usia yang hampir menginjak 5 abad tersebut, tidak menjadikan Serang sebagai wilayah maju yang bisa menyejahterakan rakyatnya.
Demikian disampaikan Prasetyo, saat melakukan aksi unjuk rasa bersama puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas).
“Maksud kami tak lain adalah menuntut kesejahteraan masyarakat Serang. Karena pada usia sepanjang itu, sewajarnya kesejahteraan tidak menjadi persoalan,” terangnya di gerbang Pendopo Kabupaten Serang, Kamis (8/10/2015).
Dua jenis infrastruktur penting yang hingga hari ini masih menjadi masalah masyarakat Kabupaten Serang, sekaligus menjadi hal yang memalukan. Diketahui, 50 persen dari 1.632 sekolah dalam keadaan rusak parah. Infrastruktur jalan kabupaten juga masih jauh dari baik.
“Sekolah yang terdiri dari 847 sekolah negeri dan 785 sekolah swasta banyak kerusakan. 3.285 ruang kelas SD rusak ringan, sedang 637 ruangnya rusak berat. Pada tingkat SMP sebanyak 1.163 ruang kelas rusak ringan, 182 kelas rusak berat. 36 ruang kelas SMK rusak ringan, dan 7 kelas rusak berat,” paparnya.
Sementara mengenai banyaknya infrastruktur jalan rusak, Prasetyo memberikan contoh jalan di Kecamatan Lebak Wangi, Tanara, Pontang, Kopo, Baros, Kramatwatu dan sederet kecamatan lain.
“Yang paling mengerikan adalah soal limbah industri yang meracuni sungai Ciujung. Akibatnya masyarakat tidak bisa menggunakan lagi airnya untuk keperluan sehari-hari dan para petani-pun kesulitan mengairi tanamannya. Ironisnya, Pemkab Serang seolah melakukan pembiaran,” terangnya.(Rus)