Cilegon – Ratusan massa dari Warga Peduli Banten (WPB) melakukan aksi unjuk rasa di ruas jalur menuju Hotel The Royal Krakatau Cilegon, yang menjadi lokasi digelarnya Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur Banten 2017, Minggu (26/2/2017).
Dalam aksi unjuk rasa tersebut massa menuntut agar dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) di beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Banten. Seperti Kota Tangerang dan Kabupaten Serang. Pasalnya, massa menuding banyak menemukan kecurangan saat pemungutan suara.
“Di Kota Cilegon pemungutan suara berjalan dengan baik, namun tidak seperti di daerah lain seperti Kota Tangerang dan Kabupaten Serang yang banyak ditemukan kecurangan. Ini adalah bentuk penganiyayaan terhadap demokrasi yang diatur secara masif dan terstruktur,” ungkap Zulfikar korlap unjuk rasa.
Zulfikar menegaskan, selain melakukan PSU, KPU Banten juga diminta melaksanakan pemilihan kepala daerah secara profesional dan tidak dilakukan untuk kepentingan golongan tertentu.
“Kami tidak punya kepentingan siapa yang menang, tapi menginginkan dalam Pilgub 2017 tidak untuk memenuhi keinginan kelompok tertentu,” Tegasnya.
Ia mengungkapkan, massa menemukan beberapa kecurang yang ditemukan dalam Pilgub banten 2017. Salah satunya di Kota Tangerang seperti ditemukannya organisasi kepemudaan yang menjadi Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Di Kota Tangerang, kami temukan terdapat kecurangan seperti Karang Taruna yang menjadi saksi seharusnya itu tidak boleh karena dianggap tidak netral,” Ungkapnya.(Zie)