Tangerang – Kolaborasi dua polres di bawah jajaran Polda Banten, yakni Polresta Tangerang dan Polres Serang Kabupaten, berhasil membekuk komplotan pembobol ATM yang beraksi lintas wilayah. Selama menjalankan aksinya, komplotan ini sukses menguras isi ATM hingga miliaran rupiah.
Tiga dari enam komplotan pembobol ATM ini, berhasil ditangkap. Sementara tiga pelaku lainnya dinyatakan DPO. Dari tangan para tersangka petugas menyita berbagai peralatan untuk menembus sistem keamanan di sekitar mesin ATM.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan, pengungkapan pelaku pembobol mesin ATM ini hasil kerjasama antara Polresta Tangerang dengan Polres Serang. Tiga dari enam pelaku berinisial MJS (51), warga Kampung Kebon Kalapa, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang; IZ (25), warga Kelurahan Bailangu, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin; UN (47), warga Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
“Sedangkan tiga tersangka lainnya, yaitu ER, RD alias Joko, dan Oyok masih dalam daftar pencarian orang (DPO),” ungkap Sabilul Alif dalam gelar ungkap kasus yang dihadiri Kapolda Banten Brigjen Pol. Tomsi Tohir, di Aula Gedung Polresta Tangerang, Rabu, 12 Desember 2018.
Sabilul menjelaskan, tertangkapnya komplotan ini berawal dari laporan masyarakat pada 2 Desember 2018. Petugas kemudian melakukan pendalaman atas laporan tersebut. Dalam penyelidikannya, Tim Satreskrim Polresta Tangerang berkoordinasi dengan tim dari Polres Serang untuk melakukan upaya penangkapan para pelaku pembobol ATM.
“Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa komplotan ini telah beraksi di beberapa daerah di Indonesia seperti di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dan berhasil membawa lari uang sebesar 220 juta. Kemudian di daerah Salatiga berhasil menggondol sekitar Rp 69 juta,” jelasnya.
Untuk di wilayah Banten, yakni Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang, lanjut Sabilul, komplotan ini diperkirakan berhasil meraup uang hasil kejahatan sebesar hampir Rp 1 miliar. Dari informasi yang didapat, komplotan ini sudah tiga kali melakukan aksinya di wilayah Banten pada tanggal 19-27 Oktober 2018 dan pada tanggal 3 November 2018.
Menurut Sabilul, setelah mengantongi identitas para tersangka, petugas langsung melakukan penangkapan kepada tersangka MJS di tempat persembunyiannya di Perumahan Flamboyan, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Senin, 3 Desember 2018. Dari keterangan tersangka MJS, petugas berhasil menangkap tersangka lainnya, yaitu IZ yang diciduk di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Tersangka IZ kemudian memberi keterangan tersangka lainya, yaitu UN yang bersembunyi di kediaman saudaranya di daerah Priuk Gembor, Kota Tangerang. Pada saat para tersangka diminta menunjukkan lokasi disembunyikannya alat-alat yang digunakan untuk aksi kejahatan, ketiga tersangka mencoba melawan dan melarikan diri. Polisi pun mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki ketiga tersangka,” jelas Sabilul.
Berdasarkan keterangan para tersangka, komplotan ini mengaku membobol mesin ATM dengan dengan cara menjebol atap plafon dan membobol mesin ATM dengan alat las.
“Dari tangan para tersangka, petugas mengamankan alat-alat yang diduga digunakan para tersangka saat melancarkan aksi jahatnya. Alat-alat itu di antaranya 1 buah tabung oksigen, gergaji, tang, kunci pas, kunci inggris, dan blender potong,” ungkap Sabilul.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangkaPara dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.(Rus)
