Potret Senja

Date:

 

 

 

 

Senja belum lama  pergi
Orang-orang pulang meramaikan stasiun
Sebagian terperangkap di balik payung
Yang memisahkan mereka dengan rintik
Satu dua membiarkan dibasahi air
Karena sejak siang menyaksikan mendung

Senja belum lama  pergi
Orang-orang pulang meramaikan stasiun
Sebagian terperangkap di balik payung
Yang memisahkan mereka dengan rintik
Satu dua membiarkan dibasahi air
Karena sejak siang menyaksikan mendung

Hanya sedikit yang bercakap-cakap
Jari-jari menindih dan mengusap layar
Berisikan  simbol, kata-kata,  dan gambar
Ada yang berdendang mengikuti musik…

Dalam riuh penumpang yang berdesakan
Peron seperti  penampung  sampah dan serapah
Tak akan ada peluit yang mengantarkan gerbong kereta
Kecuali pengeras suara  yang menggiring dan memperdaya
Sisa hujan meninggalkan tapak sepatu
Selebihnya temaram  pembawa  rindu

Tentang Penulis :

Hendry Ch Bangun. Penulis lahir di Medan pada 26 November 1958. Ayah dari tiga putri cantik ini sudah menghasilkan berbagai karya seni, baik puisi, cerpen, essai. Beberapa karyanya yang sudah dibukukan di antaranya, Kumpulan Cerpen Wartawan Olah Raga 2, Elegi bagi Cinta,The Fifties Selection-Antologi 20 Penyair, dan Pangeran Katak dan Sang Putri.

Hingga saat ini suami dari almarhumah Azwina Aziz Miraza ini menekuni profesinya sebagai wartawan. Jabatannya saat ini adalah sebagai Wapemred Warta Kota, ia juga aktif di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan duduk sebagai Sekjen PWI Pusat.

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Hikayat Secangkir Kopi

(Untuk Edi) Matahari sudah tinggi. Bangunlah,...

Wajah Waktu

  Kau kah itu yang mengetuk-ngetuk daun pintu waktuku...

Selamat Menghardik

Seraya menengadahkan tanganKomat-kamit permintaan tercurah dengan raut pasrah ...

Nusantara

Tanah retak-retak ini Tempatku diejek matahari ...