Jemaah Umroh Asal Pangkal Pinang Terlantar

Date:

Banten Hits.com– Sebanyak 27 jemaah Umroh asal Pangkal Pinang, Jumat (12/04/2013),  terlantar di terminal 1B Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten.

Mereka yang seyogianya sudah berangkat sejak 26 Maret lalu ini, hingga Jumat pagi tadi masih tak jelas nasibnya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Para jemaah ini mengaku, mereka membayar ongkos biaya umroh ini sebesar Rp 18 juta melalui PT Sukasmi Nayila Srikandi, perusahaan pemberangkatan haji dan umroh yang berlokasi di Depok, Jawa Barat.

Hardiansyah, salah seorang jemaah asal Pangkal Pinang mengatakan, para jemaah ini sejak tanggal 26 maret 2013 dititipkan di asrama jemaah haji di Bekasi.

Banten Hits.com– Sebanyak 27 jemaah Umroh asal Pangkal Pinang, Jumat (12/04/2013),  terlantar di terminal 1B Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten.

Mereka yang seyogianya sudah berangkat sejak 26 Maret lalu ini, hingga Jumat pagi tadi masih tak jelas nasibnya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Para jemaah ini mengaku, mereka membayar ongkos biaya umroh ini sebesar Rp 18 juta melalui PT Sukasmi Nayila Srikandi, perusahaan pemberangkatan haji dan umroh yang berlokasi di Depok, Jawa Barat.

Hardiansyah, salah seorang jemaah asal Pangkal Pinang mengatakan, para jemaah ini sejak tanggal 26 maret 2013 dititipkan di asrama jemaah haji di Bekasi.

“Jam tiga pagi tadi, kami dijemput di asrama haji dan akan diberangkatkan ke Jeddah. Tapi, kami malah diajak pelesiran dulu ke Malaysia sampai tangal 18 April mendatang. Lalu, kami balik lagi ke Indoseia. Kami semua menolaknya,” kata Hardiansyah.

Para jemaah asal Pangkal Pinang ini, mengaku direkrut oleh Noninta Wulandari, salah seorang perwakilan perusahaan PT Sukasmi Nayila Srikandi di Pangkal Pinang.

Karena Noninta Wulandari adalah orang yang tinggal di Pangkal Pinang, maka jemaah asal Pangkal Pinang akhirnya percaya ketika direkrut sama yang bersangkutan.

“Ternyata dia lebih kejam dari pada teroris. Dia tega menipu teman sekampungnya sendiri,” ungkap Hardiansyah lagi.

Karena tak kunjung mendapat kejelasan nasib, ahirnya para jamaah ini memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing. Mereka bertekad akan melaporkan perusahaan tersebut ke Polda Belitung.

“Saya sudah cek PT tersebut dan tidak terdaftar di departemen agama,” jelas Hardiansyah. (Hendra Wibisana)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related