Modelling Mengajarkan Anak Berani

Date:

Aktivitas modelling selalu dikaitkan dengan hal yang berbau lemah gemulai yang penuh kelembutan. Aktivitas macam ini tidak pernah dikaitkan dengan pacuan adrenalin, seperti halnya dalam melakukan kegiatan luar ruangan yang terkesan menantang bahaya.

Lihatlah sebuah perhelatan pamer mode, lalu kemudian tanya mereka yang hadir: apa yang terlintas dalam kepala mereka ketika menyaksikan model sedang lenggak-lenggok di

atas catwalk? Jawaban umumnya mungkin: kagum. Kagum sama keindahan busana yang ditunjang tubuh si model yang proporsional, sehingga busana yang dikenakan model tampak lebih menarik.

Lalu, bandingkan dengan kesan atas aktivitas luar ruangan semacam panjat tebing, mendaki, gunung, arung jeram dan lain sebagainya. Hasilnya, modelling dan aktivitas luar ruangan yang menantang, seolah bertolak belakang. Ibarat durian dan timun.

Namun, pernahkah anda mengetahui, bahwa baik modelling maupun aktivitas menantang di luar ruangan, sama-sama butuh keberanian?

Nah, orang-orang yang ingin mempertahankan feminisme tanpa harus kehilangan keberanian, menjadikan modelling sebagai ajang untuk mengasah keberanian tersebut.

Maka, mereka beramai-ramai membawa anak-anak yang sedang dalam usia pembentukan kepribadian, ke sekolah modelling. Tujuannya satu: mengajarkan anak agar berani menghadapi orang banyak.

Seperti halnya yang dilakukan Yani (32), seorang ibu rumah tangga di Kota Tangerang. Dengan tekad supaya sang anak tak gagap atau bahkan minder di depan umum, Yeni membawa anak perempuannya Laure Emi ke “Eschoda Modelling”, sebuah sekolah model rumahan di Kota Tangerang.

Usia Laure Emi sendiri baru beranjak Lima tahun. Namun, baru beberapa tahun berada dalam bimbingan “Eschoda Modelling”, dia tampak lebih berani dan tampil percaya diri di hadapan banyak orang.

“Dulu anak saya pemalu banget. Jangankan tampil di depan umum, ngumpul sama banyak orang saja gak bisa,” kata Yani kepada Banten Hits.com dalam sebuah sesi latihan “Eschoda Modelling” di Mall Metropolis, Kota Tangerang, beberapa waktu lalu.

“Eschoda Modelling” adalah sekolah model rumahan yang dikelola oleh Sri Asih Anggraeni. Di lingkungan Eschoda Modelling, dia lebih dikenal dengan sebutan “Eyang”.

“Semua di sini (Eschoda Modelling) memanggil saya eyang. Mungkin karena saya sudah tak muda lagi,” ungkap mantan model ini merendah.

Yani sendiri mengungkapkan, dia memilih “Eschoda Modelling” untuk melatih keberanian anaknya, karena biayanya murah-meriah.

“Kami hanya bayar Rp 50 ribu setiap pertemuan,” kata Yani.

Dengan biaya Rp 50 ribu itu, peserta di “Eschoda Modelling”, menurut Sri Asih Anggraeni, akan mendapatkan latihan berbagai hal, mulai dari modelling dan tari.

Sri Asih “Eyang” Anggraeni sendiri mengakui, dirinya membuka “Eschoda Modelling” lebih kepada memberikan media untuk mendidik keberanian anak-anak pada usia pembentukan kepribadian.

Bagi anda yang memiliki anak usia di bawah 10 tahun dan mengalami masalah dengan keberanian, ada baiknya anda mengunjungi sesi latihan Eschoda Modelling di Mall Metropolis. Anda bisa berbagi pengalaman dengan para orang tua yang sebelumnya juga anak mereka mengalami masalah yang sama.

Hari gini, masih ada anak yang minder? apa kata dunia??? ….(Rus)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Cantik tapi Tetap Syar’i? Mulailah Koleksi Karya-karya Dwi Hapsari Ini!

Berita Tangerang - Bisa terlihat cantik dan syar'i merupakan...

15 Kedai Lokal Siap Unjuk Gigi di Festival Kopi Kabupaten Lebak 14-18 Desember 2022

Berita Lebak - Lebak Ekonomi Kreatif (Leekraf) menggelar festival...

Pakai Trail Kuning, Ini Aksi Eksentrik Sachrudin ‘Nyoride’ bareng Penghobi Motor di Kota Tangerang

Tangerang - Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin berkesempatan turun...

Restoran Dinasty Berganti Nama Star Kitchen Celcius; Tak Ada Alkohol, yang Ada Makan Sepuasnya!

Cilegon - Restoran Dynasty yang berlokasi di Jalan Sultan...