Banten Hits.com – Belasan suporter sepakbola yang dijuluki Betmen Mania menyegel kantor sekretariat Persikota di Stadion Benteng, Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Selasa (18/02) siang.
Mereka menuntut Hendra Suhada dipecat sebagai Ketua Umum Persikota, karena di bawah kepemimpinannya Persikota vakum selama bertahun-tahun. Tuntutan ini disampaikan suporter dalam bentuk spanduk yang ditempel di kantor sekretariat Persikota.
Banten Hits.com – Belasan suporter sepakbola yang dijuluki Betmen Mania menyegel kantor sekretariat Persikota di Stadion Benteng, Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Selasa (18/02) siang.
Mereka menuntut Hendra Suhada dipecat sebagai Ketua Umum Persikota, karena di bawah kepemimpinannya Persikota vakum selama bertahun-tahun. Tuntutan ini disampaikan suporter dalam bentuk spanduk yang ditempel di kantor sekretariat Persikota.
Menurut Korlap Suporter Persikota Yosua Eka, tuntutan yang disampaikan sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap klub sepakbola Persikota supaya bisa aktif lagi berlaga dalam Divisi Utama.
“Ini harga mati buat kami, agar Ketua Umum Persikota Tangerang mundur dari kepengurusan,” ungkapnya.
Sementara itu, Hendra Saiful selaku pengurus Persikota menyatakan aksi yang dilakukan oleh para suporter karena mereka tidak tahu persoalan yang sebenarnya terjadi di Persikota di bawah kepengurusan Hendra Suhada pada tahun 2012, sehingga membuat Persikota vakum selama tiga tahun.
Padahal menurutnya, Hendra terpilih sebagai Ketua Umum Persikota berdasarkan hasil musyawarah cabang (Muscab) pada 2012 dan memiliki SK yang sah.
Namun, lanjutnya, Hendra selaku Ketua Umum tidak bisa berkutik dan vakum dari kegiatan lantaran ketika akan mendirikan PT untuk kemajuan Persikota, malah diselip lebih dulu dengan munculnya PT Persikota Tangerang FC yang ketika itu di dalamnya ada Walikota Tangerang Wahidin Halim (WH).
“Ini yang membuat ketua umum tidak bisa melakukan apa-apa. Ketika mengikuti kompetisi dan mencari sponsor, kesulitan dengan adanya kepenguran ganda,” jelasnya.
Dia bahkan mempertanyakan soal digelarnya Muscab yang memilih Ketua Umum baru, padahal saat itu udah ada kepengurusan dan pembuatan PT atas nama Persikota.
“Menurut saya, kalau itu sudah terbentuk kenapa tidak pembentukan manager saja. Ini yang membuat ketua umum merasa dibohongi,” ujarnya.
Ketika ditanya soal tuntutan suporter yang mendesak kepengurusan dikembalikan ke Pemerintah Kota Tangerang, Hendra berdalih terlebih dulu harus dilakukan mjusyawarah oleh seluruh pengurus cabang.
“Pemerintah hanya mengayomi atas apa yang terjadi di kepengurusan. Mereka tidak bisa ambil alih dan turun langsung begitu saja, karena semua ada aturanya,” tandasnya. (Soed)
