Solidaritas Owner Musang Tangerang; Menghapus Stigma Menjadi Suka

Date:

Musang bagi sebagian orang masih dianggap hewan liar, bahkan cenderung diperlakukan sebagai hama yang mesti diberantas. Itulah kenapa jarang sekali orang yang tertarik menjadikan musang sebagai hewan peliharaan.

Namun, anggapan orang-orang tentang musang akan segera berubah 180 derajat jika bertemu dengan sekelompok orang yang tergabung dalam Solidaritas Owner Musang Tangerang (Somat). Musang yang diidentikan liar itu, bergelayutan manja di pundak para anggota Somat.

Musang bagi sebagian orang masih dianggap hewan liar, bahkan cenderung diperlakukan sebagai hama yang mesti diberantas. Itulah kenapa jarang sekali orang yang tertarik menjadikan musang sebagai hewan peliharaan.

Namun, anggapan orang-orang tentang musang akan segera berubah 180 derajat jika bertemu dengan sekelompok orang yang tergabung dalam Solidaritas Owner Musang Tangerang (Somat). Musang yang diidentikan liar itu, bergelayutan manja di pundak para anggota Somat.

Saya menemui mereka di tengah acara Festival Cisadane, Sabtu (14/06/2014) sore. Abraham (20), salah seorang anggota Somat, menuturkan pengalamannya menekuni hobi memelihara musang. Pada awalnya, Abraham bahkan mendapat tentangan keras dari orang tuanya. Mereka tak mengijinkan Abraham memelihara binatang yang dianggap hama tersebut.

Obrolan saya dengan Abraham terhenti sejenak. Seekor musang milik salah seorang anggota Somat tiba-tiba melompat. Dia menggelayuti setiap punggung orang-orang yang ada di sekitarnya saat itu.

Saat musang melompat ke pundak saya, awalnya ada perasaan ngeri. Namun tapak kakinya yang semula saya kira kasar, ternyata lembut. Bulu-bulu halusnya juga membuat nyaman saat bersentuhan.

Kembali lagi ke obrolan dengan Abraham.  Abraham yang saat itu telah berhasil membuat jinak musang yang dia dapat dari tetangganya, mencoba meyakinkan orang-orang di rumahnya. Di depan kedua orang tuanya, Abraham menunjukan, Musang yang terlihat sangar itu bisa diajak bermain seperti halnya kucing rumahan.

“Mereka kaget. Kok bisa musang jadi jinak. Lalu mereka mencoba mengajak musang berinteraksi juga sama mereka, hingga akhirnya mereka menyukainya,” kata Abraham.

Bahkan, kata Abraham, kini kedua orang tuanya justru menjadi lebih tertarik dan sayang sama musang yang dia pelihara itu. Pernah suatu ketika, musang milik Abraham hilang. Ayahnyalah yang khawatir dan sibuk mencari.

“Kini, musang punya saya sudah bisa dilepas di rumah seperti kucing,” jelasnya.

Tak jauh berbeda dengan pengalaman Abraham, Dika (14), anggota Somat lainnya mengatakan, musang merupakan hewan unik dan bersahabat untuk dipelihara.

Remaja yang baru lulus SMP ini memelihara musang miliknya sejak musang tersebut baru dilahirkan. Awalnya, orang tuanya memiliki induk musang betina.

“Musang bersahabat. Ngasih makannya juga gak ribet, cuma kasih buah-buahan aja. Bisa pepaya, pisang, dan buah lainnya,” ucap Dika.

Untuk bertukar informasi seputar musang, para anggota Somat ini menggelar pertemuan rutin setiap Sabtu dan Minggu. Jika hari Sabtu, pertemuan digelar di halaman Ruko Amsterdam, Perumahan Tomang, Kota Tangerang. Lalu, hari Minggunya pertemuan mereka gelar di Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang.

Selain membuat pertemuan rutin, mereka juga membuat grup di media sosial untuk menyerap berbagai informasi dan perkembangan musang. Termasuk untuk menjalin komunikasi dengan komunitas penggemar musang lainnya.

Nah, jika Anda tertarik ingin mengetahui lebih jauh soal musang, Anda bisa mendatangi tempat-tempat para anggota komunitas ini bertemu..

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Mau Cantik tapi Tetap Syar’i? Mulailah Koleksi Karya-karya Dwi Hapsari Ini!

Berita Tangerang - Bisa terlihat cantik dan syar'i merupakan...

15 Kedai Lokal Siap Unjuk Gigi di Festival Kopi Kabupaten Lebak 14-18 Desember 2022

Berita Lebak - Lebak Ekonomi Kreatif (Leekraf) menggelar festival...

Pakai Trail Kuning, Ini Aksi Eksentrik Sachrudin ‘Nyoride’ bareng Penghobi Motor di Kota Tangerang

Tangerang - Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin berkesempatan turun...

Restoran Dinasty Berganti Nama Star Kitchen Celcius; Tak Ada Alkohol, yang Ada Makan Sepuasnya!

Cilegon - Restoran Dynasty yang berlokasi di Jalan Sultan...