Banten Hits.com – Upaya Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk terus berusaha meningkatkan taraf pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), untuk peralihan dari buku pelajaran berbasis fisik menjadi buku eletronik atau e-book, dikeluhkan masyarakat.
Banten Hits.com – Upaya Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk terus berusaha meningkatkan taraf pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), untuk peralihan dari buku pelajaran berbasis fisik menjadi buku eletronik atau e-book, dikeluhkan masyarakat.
Salah satunya Marini (45), warga Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang yang mengatakan, peralihan buku pelajaran bebasis fisik menjadi elektronik akan membuat kesehatan mata bagi anak apabila harus belajar menggunakan tablet dalam waktu yang cukup lama dalam setiap harinya.
“Radiasi dari tablet kan nantinya akan mengganggu kesehatan mata bagi anak. Karena, harus menghadap tablet selama 7 jam pelajaran,” ungkapnya kepada Banten Hits.com, Senin (12/1/2015).
Marini menambahkan, seharusnya pemerintah juga melihat keadaan ekonomi masyarakat. Pasalnya, tidak semua masyarakat mampu membelikan tablet untuk anaknya yang sekolah.
“Kasihan orang tua yang penghasilannya pas-pasan kalau harus disuruh membeli tablet untuk anaknya sekolah,” ujar Ibu tiga orang anak ini.
Sebelumnya, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berpendapat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan harus memikirkan bagaimana kesiapan SDM yang mencakup guru, para murid dan orang tua mereka.
Sistem belajar aktif yang masih dilaksanakan, akan terhambat seiring tidak familiarnya orang tua dengan teknologi baru tersebut.
Memang, ditilik dari sisi geografis, Tangerang adalah kota penyangga ibukota. Tapi, Bupati Ahmed Zaki Iskandar bersikukuh sistem pendidikan akan sangat terganggu melihat kesiapan masyarakatnya di lapangan. (Nda)