Banten Hits – Empat kampung di Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, yakni Kampung Sereh, Kampung Serenge, Lingkungan Cilodan, dan Pengabuan, dalam waktu yang tak lama mungkin hanya bisa dikenang namanya saja.
Wartawan Banten Hits Iyus Lesmana melaporkan, di empat kampung itu, kini tengah berlangsung pematangan lahan yang dilakukan oleh PT Pancapuri Indoperkasa untuk perluasan lahan industri PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI). Pabrik penghasil karet sintetis ini, merupakan perusahaan hasil patungan antara PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) dengan PT Michelin.
Di Kampung Sereh, dari jumlah 200 kepala keluarga kini hanya tersisa enam kepala keluarga saja. Selebihnya memilih pindah ke Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang. Lahan mereka diganti rugi oleh PT Pancapuri Indoperkasa senilai Rp 1 juta per meternya.
Kini yang tersisa di Kampung Sereh hanya enam rumah warga dan sebuah majelis taklim. Mereka yang bertahan tak menemukan kata sepakat soal harga ganti lahan oleh PT Pancapuri Indoperkasa. Kini, kondisi di lokasi yang warganya masih betahan sangat mengkhwatirkan karena dikelilingi jurang.
(BACA JUGA : Memilukan! Ini Penampakan Kampung yang Hilang Digerus Industri di Cilegon)
Lurah Gunung Sugih, Masudi Sah, mengaku sangat menghawatirkan kondisi keselamatan lingkungan warga yang masih bertahan.
“Di semua sisi lingkungan warga yang bertahan menyisakan satu bukit. Kondisinya amat menghawatirkan jika sewaktu-waktu terjadi longsor akibat pengerukan alat berat. Tidak hanya itu di sana terdapat banyak anak kecil. Jika jatuh dari atas bukit bagaimana,” katanya kepada Banten Hits, Kamis (7/5/2015).(Rus)
